Gerakan Manggala Tanpa Sekat Panen EM4 Dan Launching “Kompas Bag ” Pengeloaan Sampah Organik

Makassar, Beritakota Online-Gerakan Manggala Tanpa Sekat adalah gerakan masyarakat di Kecamatan Manggala yang fokus pada kegiatan menginisiasi dan mengedukasi masyarakat untuk peduli pada lingkungan, khususnya dalam menanggulangi masalah persamaan.

Beberapa minggu terakhir ini telah menghasilkan mikroorganisme efektif (EM4) yang efektif digunakan untuk mengurai sampai organik menjadi pupuk kompos. Hari ini (minggu, 5 desember 2021) telah melakukan panen ketiga dengan hasil sangat memuaskan. “Keberhasilan dan kualitas EM4 yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan, meskipun pada prinsipnya bahan baku EM4, bisa diambil dari bahan organik apa saja.” demikian dijelaskan Kanisius Kanis salah satu inisiator Gerakan Manggala Tanpa Sekat.

Disela-sela panen EM4 yang berlangsung di Kelurahan Biring Romang siang tadi.” “Kami mendorong agar produksi EM4 dapat dilakukan oleh masyarakat dilingkungan keluarganya, dengan demikian masyarakat dapat melakukan proses pengolahan dan penanggulangan sampah secara mandiri.

EM4 sangat baik digunakan sebagai bahan pengurai sampah organik dan juga dapat digunakan sebagai fertilizer yang sangat efektif untuk menyuburkan segala jenis tanaman. Lanjut Pria yang saat ini didapuk sebagai Ketua RT 02 RW 08 Kelurahan Borong Kecamatan Manggala yang juga merupakan tokoh masyarakat Manggarai NTT di Kota Makassar.

Gerakan Manggala Tanpa Sekat merencanakan membagikan hasil produksi EM4 ini secara gratis kepada masyarakat kecamatan Manggala untuk diuji cobaan baik sebagai pengurai sampah organik maupun sebagai fertilizer guna diaplikasikan diberbagai macam jenis tanaman.

Kami tunggu siapa saja warga membutuhkan EM4 ini akan kami berikan secara gratis. Kami juga akan melaunching hasil karya kami berupa “Kompos Bag” yang merupakan wadah penampung dan pengolah sampah organik yang kami modifikasi dengan menggunakan limbah bekas baligo, Semoga upaya kita selalu mendapat Ridha dan bernilai ibadah di mata Allah SWT. Demikian Kanisius Kanis mengunci pembicaraan.

Laporan : Muh Iwan D
Editor: Kanis/Andi Eka/AA.Rakhmansya/Andi A Effendy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *