Pedagang Pagi dan Malam GOR Sudiang Bersatu, Dukung Audiensi APP dengan Kadispora Sulsel

Pedagang Pagi dan Malam GOR Sudiang Bersatu, Dukung Audiensi APP dengan Kadispora Sulsel
APP GOR Sudiang bersama ratusan pedagang desak audiensi dengan Kadispora Sulsel demi transparansi dan pengelolaan pasar yang adil, Selasa (12/8/2025) (Foto: Doc Istimewa).

MAKASSAR — Ratusan pedagang Pasar GOR Sudiang, baik yang berjualan pagi maupun malam, kompak menyatakan dukungan terhadap langkah Asosiasi Pedagang Pasar (APP) GOR Sudiang untuk menggelar audiensi resmi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulawesi Selatan.

Langkah ini dianggap sebagai momentum penting untuk memperjuangkan hak pedagang dan menghentikan praktik pengelolaan yang dinilai tidak transparan.

Ketua APP, Madi, menilai sudah saatnya suara pedagang didengar. “Audiensi ini bukan sekadar formalitas. Kami ingin solusi nyata agar pengelolaan pasar kembali berada di tangan yang tepat, yaitu asosiasi pedagang,” ujarnya dalam keterangan persnya, Selasa  (12/8/25).

BACA JUGA:

GOR Sudiang Berubah Jadi Pasar: Kepala UPT Bungkam, Pedagang Kuasai Badan Jalan

Ricuh dengan Lurah Kramat Pela, Pedagang Pasar Barito Akan Buat Laporan

DPRD Konawe Siap Gelar RDP Usut Dugaan Pungli di Pasar Wawotobi dan Asinua

Relokasi Pasar GOR Sudiang Masih Wacana, Kadispora Minta Masukan dari Asosiasi Pedagang

Para pedagang berharap audiensi dapat menjadi jalan keluar dari polemik panjang terkait pungutan yang selama ini mereka anggap tidak jelas peruntukannya.

Rahmawati, pedagang sayur pagi, menegaskan bahwa selama ini mereka dibebani iuran yang tidak pernah dilaporkan secara terbuka.

“Kalau ada pemasukan pasar, harus jelas masuk ke kas daerah. Jangan sampai ada yang diselewengkan,” katanya.

Sementara itu, Lukman, pedagang kuliner malam, menilai kekompakan pedagang pagi dan malam ini adalah sinyal kuat bahwa tuntutan perubahan tidak bisa diabaikan. “Kami ingin berdagang tanpa rasa khawatir, tanpa pungutan yang mengganjal hati,” ujarnya.

APP berencana membawa data, bukti, dan rekomendasi teknis dalam audiensi, termasuk usulan pembentukan tim pengelola berbasis partisipasi pedagang dengan sistem pengawasan bersama.

Menurut Madi, langkah ini akan menciptakan transparansi sekaligus memastikan setiap rupiah pemasukan pasar masuk sesuai ketentuan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pedagang bisa mengelola pasar lebih profesional. Yang penting, semua proses terbuka dan tidak ada lagi ruang untuk pungutan liar,” tegasnya.

Lanjut Madi menambahkan, “Kami datang bukan untuk mencari masalah, tapi untuk mencari keadilan. Pasar ini adalah sumber penghidupan ratusan keluarga, dan sudah seharusnya dikelola secara jujur, transparan, dan sesuai aturan. Audiensi ini kami harap menjadi awal dari perubahan yang benar-benar berpihak pada pedagang,” pungkas Madi. (*)

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *