Lagi Marak Perang Kelompok di Makassar Hingga Korban Balita, SAdAP Minta Usut Tuntas dan Himbau Warga Tidak Terprovokasi

Jakarta, Beritakota Online-Perang Kelompok kembali terjadi di Kota Makassar. Baru-baru ini dua kelompok pemuda bertikai di wilayah Karuwisi kecamatan panakkukan dan Maccini Parang yang berada di Kecamatan Makassar. Kejadian perang kelompok tersebut telah banyak memakan korban, bahkan ada yang meninggal. Untuk mencari titik temunya, tentu membutuhkan peran semua pihak, TNI-Polri, Pemerintah dan kelompok pemuda yang bertikai.

Inilah Salah Satu Bayi Umur 1 Tahun yang jadi Korban di Makassar

Penyelesaian Masalah harus dilakukan dengan pendekatan yang edukatif dan proporsional.

Perang kelompok di kota Makassar sudah sangat meresahkan warga, apalagi ada Insiden berdarah yang menyebabkan seorang bayi berusia 1 tahun menjadi korban. Kejadian Nahas itu terjadi secara spontan, Sang bayi malang itu bernama Khabib Nurmagomedov. Insiden yang menimpa bayi 1 tahun tersebut terjadi di Jalan Galangan Kapal, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (1/2/2022) petang.

Sungguh memilukan, dan tidak berperasaan ungkap Syarifuddin Daeng Punna Tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta. Ini sangat keterlaluan, olehnya itu saya meminta aparat penegak hukum untuk menghukum pelaku seberat-beratnya ujar pria yang akrab disapa SAdAP ini.

Saya berharap Kasus seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari, olehnya itu kepada orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anaknya agar tidak berkeliaran di daerah yang rawan terjadinya perang kelompok. Apalagi Makassar akhir-akhir ini sudah beberapa kali kejadian perang antar kelompok pemuda, jelasnya, kepada Media ini , Rabu (02/02/2022).

Maka dari itu, perlunya dilakukan langkah-langkah pencerahan oleh pihak pemerintah mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan. Saya menyarankan agar pertemuan-pertemuan yang dilakukan jangan hanya melibatkan tokoh masyarakat saja, tapi harus turut serta mengundang para pemuda dari kelompok yang bertikai, ujarnya. Selama ini pertemuannya bersifat terbatas dan sekedar formalitas saja, makanya konflik antar kelompok warga masih terjadi. Bila perlu datangi kedua kelompok dan dudukkan mereka untuk ikut berperan membantu pemerintah dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayahnya masing-masing.

Selain itu tempatkan personel kepolisian diarea yang rawan, dan di Polsek-polsek ditempatkan personel putra daerah yang menguasai dan memahami betul kondisi wilayahnya, paling tidak mengerti karakter penduduk sekitar daerah yang rawan konflik. Misalnya Kapolsek dari putra daerah setempat, atau minimal wakapolseknya.

Saya juga menyarankan untuk bangun posko keamanan untuk memudahkan warga dalam memberikan informasi agar secara bertahap situasi kamtibmas tetap terjaga tutup SAdAP.(**)

Editor : Andi Eka/Andi A Effendy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *