Inilah 10 Fakta Komjen Idham Azis Calon Tunggal Kapolri Pengganti Jenderal Tito, “Bukan Polisi Biasa”!!!

Jakarta, Beritakota Online-Presiden RI Joko Widodo menunjuk Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian.

Apa saja kehebatan dan kelebihan Idham Azis hingga memikat Presiden Jokowi?

Rupanya, sepak terjang Idham Azis tak biasa.

Presiden Jokowi baru saja melantik mantan Kapolri, Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Kerja Jilid 2 pada Rabu (23/10/2019) kemarin.

Resmi dilantiknya Tito Karnavian sebagai Mendagri ini membuat dirinya harus pensiun dini dari jabatannya sebagai Kapolri.

Lantaran hal itu, Jokowi mengajukan nama Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Tito Karnavian.

2. Sudah diajukan ke DPR RI

Melansir Kompas.com, Kamis (24/10/2019) nama Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Tito Karnavian pun telah diajukan ke DPR.

“Sudah diajukan ke DPR, Pak Idham Azis. Hanya satu calon” ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2019) seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Dilansir Sosok.ID dari Antara News, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa DPR telah menerima surat presiden terkait pengajuan nama Komjen Idham Aziz sebagai pengganti Tito Karnavian.

“Iya benar, namanya Pak Idham Aziz yang tertera dalam Surpres,” kata Sufmi Dasco Ahmad.

Melansir Wartakotalive.com, terkait pemanggilan Idham Azis sebagai pengganti Tito Karnavian, pihak Korps Bhayangkara kini tengah menunggu DPR menyiapkan perangkat Komisi III yang bakal menaungi Polri.

Bila Komisi III tersebut telah terbentuk, maka akan segera diagendakan pemanggilan terhadap Idham Azis untuk uji kemampuan dan kelayakan kerja.

“Kemudian tentunya DPR menyiapkan dulu perangkat Komisi III. (Setelah) Komisi III terbentuk, akan dibuat rencana pemanggilan atau fit and proper yang dilakukan oleh Pak Idham Azis,” ungkap Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo seperti yang dikutip Sosok.ID dari Wartakotalive.com.

3. Jabatan Saat Ini Jenderal Bintang 3 Bareskrim

Saat ini, Idham Aziz diketahui menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Prestasi Idham Azis sendiri di bidang reserse dan pemberantasan terorisme cukup cemerlang.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri, Idham Azis memiliki jenjang karier yang mumpuni.

4. Kapolda Metro Jaya 2017

Idham Azis pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya di Tahun 2017.

Tahun sebelumnya, Idham Azis menjabat sebagai Kepala Divisi Pengamanan Polri, Kapolda Sulteng pada tahun 2014 hingga Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di tahun 2013.

5. Soal Berantas Teroris Juga Hebat

Tak hanya cemerlang di bidang reserse dan hukum kriminal, Idham Azis juga mencatatkan sepak terjang terbaiknya di bidang penanganan terorisme.

Jauh sebelum meniti prestasi di bidang reserse, Idham Azis memulai karirnya di Densus 88 Anti-teror pada Juni 2005.

Kala itu Idham Azis menjabat sebagai Kanit Pemeriksaan Subden Investigasi.

Pria yang lahir di Kendari, 30 Januari 1963 itu berhasil melumpuhkan otak bom bali Dr Azhari dan kelompoknya, di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

6. Wakil Kepala Densus 88

Pada September 2010, Idham Azis didapuk menjadi Wakil Kepala Densus 88 Anti-teror Polri mendampingi Tito Karnavian.

Selama nyaris dua setengah tahun, Idham Azis berada dijabatan tersebut mengemban tugasnya.

Hingga akhirnya, Idham Azis dimutasi menjadi Dirtipikor Bareskrim Polri sekaligus mendapat promosi pangkat menjadi Brigjen atau jenderal bintang satu.

7. Tim Kobra Pemburu Tommy Soeharto

Melansir Kompas.com, di antara banyaknya prestasi yang dicapai Idham Azis, rupanya mantan wakil kepala densus 88 ini pernah menjadi anggota Tim Kobra.

Saat tergabung menjadi Tim Kobra dalam pimpinan Tito Karnavian, Idham Azis pernah memburu langsung sang pangeran Cendana, Tommy Soeharto.

Kala itu Tommy Soeharto terlibat dalam kasusu pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000 silam.

Adapun Tommy divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut dan menjalani hukuman di Nusakambangan dan keluar di tahun 2006.

Idham juga menjadi wakil satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik di Poso atau disebut Ops Camar Maleo.

Idham Azis juga turut ambil bagian dalam penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Investigasi kasus Novel pernah ditangani oleh Idham saat ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan masih berpangkat bintang dua atau Irjen.

8. Tugas Berat Menjaga Stabilitas

Ketua Badan Pengurus Pusat Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Ajib Hamdani berharap Komjen Idham Azis yang menjadi calon tunggal sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi di Indonesia.

“Ketika melihat seorang Pak Idham, maka kita punya harapan besar untuk itu. Justru, HIPMI memberikan harapan besar kepada Kapolri yang baru untuk bisa bekerja sesuai tupoksinya. Sehingga, dunia usaha bisa tumbuh lebih baik. Saya mempunyai harapan besar pak Idham bisa mengemban perannya dengan baik,” kata Ajib dalam keterangannya, Minggu (27/10/2019).

Ajib Hamdani yang juga menjabat Ketua BPP HIPMI Tax Center mengatakan sebenarnya HIPMI melihat bagaimana komitmen kepolisian menegakkan hukum dengan baik.

Sebab, bagaimana pun pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan keadilan dan penegakan hukum.

Ajib mengatakan HIPMI memberikan dukungan kepada siapa saja calon Kapolri yang diusulkan untuk menggantikan Tito Karnavian dan tidak melihat secara personal, tapi sebagai pejabat publik menjaga tanggungjawab moral, menjaga keamanan untuk penegakan hukum lebih adil agar dunia usaha bisa tumbuh lebih positif dan lebih baik lagi.

“Siapa pun itu (Kapolri), untuk menegakan keadilan dengan perangkat hukum yang ada. Itu yang menjadi harapan HIPMI. Karena kestabilan hukum dan kepastian hukum itu menjadi faktor penentu dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi yang ada,” ungkapnya

Menurut dia, HIPMI mempunyai harapan besar untuk menjaga stabilitas ekonomi tentu diimbangi dengan penegakan hukum yang adil.

Apalagi, tensi politik saat ini cenderung menurun meskipun masih banyak persoalan radikalisme, hoaks dan lain-lain.

“Ini menjadi epicentrum masalah kita untuk lima tahun kepemimpinan Jokowi. Saya kira kalau gesekan-gesekan politik saat ini sudah tidak terlalu tajam,” ujarnya.

Diketahui, Komjen Idham Azis merupakan salah satu perwira tinggi (Pati) Polri yang berprestasi.

Berbagai jabatan di Korps Bhayangkara pun pernah ditempati hingga ke kursi Kepala Bareskrim Polri.

Selain kariernya cemerlang, Idham Azis juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror.

9. Rekam Jejak Berantas Narkoba

Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham Azis mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten.

Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.

10 Lulusan Akpol 1988

Melansir Kompas.com, Idham Aziz diketahui adalah lulusan Akademi Kepolisian pada tahun 1988.

Idham Azis juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal tahun 2015.(*)

Editor : Hilal/H.Sakkar/Andi A Effendy
Sumber : Kompas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *