BERITAKOTAONLINE.ID, MAKASSAR – Sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat kembali terlihat nyata di Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
Babinsa Serda Irwan bersama Bhabinkamtibmas Aiptu Muhlis Syam menggelar komunikasi sosial langsung dengan warga di Warkop Opu Raja pada Sabtu malam, (14/62025).
Kegiatan ini dilakukan secara informal namun penuh makna. Tanpa panggung resmi, kedua aparat tersebut memilih duduk bersama masyarakat, mendengarkan aspirasi, dan membangun dialog terbuka tentang persoalan yang dihadapi warga sehari-hari.
Aiptu Muhlis Syam menegaskan bahwa pendekatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan emosional antara aparat dan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat melihat kami bukan sebagai penegak hukum semata, tapi sebagai mitra. Keamanan bukan tugas satu pihak, tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Diskusi yang berlangsung hangat itu membuka ruang partisipasi warga. Sejumlah warga menyampaikan keresahan soal keamanan lingkungan, serta menyampaikan gagasan-gagasan untuk menciptakan ketertiban bersama.
Babinsa Serda Irwan juga menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi. “TNI, Polri, dan masyarakat adalah satu kesatuan. Kalau kita bersatu, tidak ada tantangan yang tak bisa diselesaikan. Sambung Jawa bisa jadi contoh nyata bagi wilayah lain,” ucapnya.
BACA JUGA:
Rapat Tertutup Prabowo di Hambalang, Para Menteri Bungkam: Ada Apa di Balik Isu Tambang Raja Ampat?
Dua Sejoli Ditangkap di Parkiran Lapas Bawa Sabu Siap Edar
Polda Sulsel Klaim Tempat Hiburan Malam di Makassar Bersih dari Oknum TNI-Polri
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa keamanan lingkungan tidak harus selalu dimulai dari forum formal. Warkop menjadi ruang efektif untuk menjalin kedekatan dan mengajak warga lebih peduli terhadap kondisi sekitar.
Warga menyambut positif kehadiran aparat yang turun langsung ke lapangan tanpa jarak. Beberapa di antaranya mengaku baru kali ini merasa didengar secara langsung dan merasa lebih percaya untuk menyampaikan keluhan.
Langkah Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Sambung Jawa ini diharapkan bisa menjadi model pendekatan humanis bagi wilayah lain di Kota Makassar.
Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dinilai menjadi pondasi penting dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan yang berkelanjutan (*).
Editor: Jufri
