SEA Games 2025: Garuda Muda Angkat Koper Walau Cukur Myanmar 3-1

SEA Games 2025: Garuda Muda Angkat Koper Walau Cukur Myanmar 3-1
Garuda Muda menang 3-1 atas Myanmar tapi tetap angkat koper dari SEA Games 2025 karena kalah selisih gol dari Malaysia sebagai runner-up terbaik, berlangsung di Stadion 700th Anniversary, Chiangmai, Jumat (12/12/2025) (Foto: Istimewa).

BERITA KOTA ONLINE, MAKASSAR – Garuda Muda harus mengakhiri perjalanan mereka di ajang SEA Games 2025 dengan kenyataan pahit. Meski tampil penuh determinasi dan menang meyakinkan 3-1 atas Myanmar pada laga terakhir Grup C, Timnas Indonesia U-22 tetap gagal melaju ke babak semifinal.

Hasil itu ditentukan bukan oleh kurangnya poin, melainkan selisih gol yang tidak mampu mengalahkan Malaysia sebagai runner-up terbaik.

Pertandingan yang digelar di Stadion 700th Anniversary, Chiangmai, Thailand, Jumat (12/12/2025),

sejak awal sudah membawa tekanan besar bagi skuad Indra Sjafri. Indonesia membutuhkan kemenangan dengan margin gol besar untuk menjaga peluang lolos.

Namun petaka datang lebih cepat dari yang diharapkan ketika Myanmar mencuri gol melalui Min Maw Oo pada menit ke-29.

Gol itu membuat hitung-hitungan semakin berat karena Garuda Muda bukan hanya harus menang, tetapi harus menang dengan selisih lebih dari dua gol.

Kesabaran Indonesia membuahkan hasil jelang turun minum. Toni Firmansyah berhasil menyamakan skor pada menit ke-44, mengembalikan asa meski belum cukup mengubah situasi klasemen. Skor 1-1 di babak pertama menjadi alarm bahwa babak kedua akan menjadi laga hidup-mati bagi Merah Putih.

BACA JUGA:

Tim Kano Indonesia Bangkit dari Ketertinggalan dan Rebut Emas di SEA Games 2025

Ini Daftar Lengkap Skuad Timnas U-22 SEA Games Thailand 2025

Di babak kedua, Indonesia tampil jauh lebih agresif. Indra Sjafri memasukkan Hokky Caraka dan kemudian Jens Raven untuk menambah intensitas serangan.

Sepak bola menyerang yang mereka tampilkan memaksa Myanmar lebih banyak bertahan.

Serangkaian peluang hadir, termasuk tembakan jarak jauh Dony Tri Pamungkas dan dua peluang yang membentur mistar gawang sebuah tanda betapa Garuda Muda begitu dekat dengan misi yang mereka kejar.

Penantian panjang terbayar di menit ke-88. Jens Raven, yang baru masuk, berhasil memanfaatkan sundulan Muhammad Ferarri untuk mengubah skor menjadi 2-1.

Gol itu menyulut semangat baru, namun waktu tersisa sangat sedikit. Raven kembali mencetak gol di masa injury time, membuat Indonesia unggul 3-1 dan membuka secercah harapan.

Sayangnya, peluit akhir justru mengunci nasib pahit. Meski Indonesia mengoleksi enam poin dan menutup laga dengan selisih gol +2, Malaysia di Grup B memiliki produktivitas gol lebih baik, sehingga mereka yang berhak menjadi runner-up terbaik.

Empat semifinalis pun dipastikan: Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia tanpa Indonesia.

Kemenangan besar yang biasanya menjadi cerita heroik berubah menjadi kabar getir.

Garuda Muda benar-benar angkat koper meski berhasil mencukur Myanmar. Drama selisih gol ini menjadi pengingat bahwa dalam turnamen seketat SEA Games, detail sekecil apa pun dapat menentukan nasib sebuah tim.

Garuda Muda pulang lebih cepat, tetapi perjuangan di lapangan menunjukkan karakter pantang menyerah. Meski pahit, pengalaman di Chiangmai menjadi modal berharga untuk masa depan sepak bola Indonesia. (*)

Pewarta: Andi Eka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *