MAKASSAR– Perumda Pasar Makassar kembali menunjukkan langkah progresif dalam memperkuat arah bisnis melalui pelaksanaan Pelatihan Cascading Key Performance Indicator (KPI) yang melibatkan seluruh jajaran Direksi, Kepala Bagian, hingga para Kepala Pasar.
Pelatihan ini digelar sebagai upaya terstruktur untuk menyatukan visi, memperkuat budaya kerja, serta meningkatkan akurasi strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan pengelolaan pasar yang semakin kompleks.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh di Hotel Grand Maleo tersebut menekankan pentingnya penyelarasan strategi perusahaan dengan indikator kinerja yang terukur.
Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, Ali Gauli Arief, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perubahan positif di tubuh perusahaan sudah mulai terasa dalam enam bulan terakhir.
Menurutnya, konsistensi peningkatan etos kerja hingga penguatan visi organisasi adalah bukti bahwa transformasi mulai berjalan ke arah yang lebih solid.
Ali menegaskan bahwa keberhasilan organisasi tidak bergantung pada satu individu, melainkan pada kekuatan kolektif.
Ia menggambarkan kerja tim ideal sebagai orkestra, yang meskipun terdiri dari banyak instrumen berbeda, namun mampu menghasilkan harmoni yang sama.
Lanjut Ali berharap, konsep ini bisa menjadi semangat baru bagi seluruh pimpinan pasar untuk lebih menyatu dalam menjalankan strategi perusahaan.
“Tidak ada superman. Yang ada adalah super team. Tanpa kebersamaan, sulit mencapai target besar yang ingin kita bangun bersama,” ujarnya.
Selain memperkuat kebersamaan antarpimpinan, pelatihan ini juga dirancang untuk menyamakan pemahaman terkait penyusunan KPI yang efektif, khususnya dalam proses cascading atau penurunan indikator dari level perusahaan hingga unit terkecil.
BACA JUGA:
Perumda Pasar dan Lurah Wajo Baru Bongkar Lapak Pedagang Terong yang Menutup Drainase dan Fasum
Presiden Prabowo Berhalangan Hadiri KTT G20, Gibran Ditugaskan Wakili Indonesia



Pemateri sekaligus konsultan, Jannah Lestari, menjelaskan bahwa KPI tidak boleh disusun secara instan, melainkan harus berangkat dari corporate strategy yang matang.
Jannah Lestari mengajak para peserta memahami ulang posisi bisnis Perumda Pasar, termasuk tantangan sektor pasar tradisional, peluang ekspansi usaha, hingga kebutuhan evaluasi kinerja beberapa tahun terakhir.
Jannah juga menekankan pentingnya budaya perusahaan sebagai fondasi penyusunan indikator kinerja.
Ia menyebut bahwa perusahaan modern kini telah mengintegrasikan ESG (Environmental, Social, Governance) untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
Menurutnya, standar ini bukan hanya tren global, tetapi sudah menjadi acuan banyak perusahaan besar dalam menilai kualitas kinerja internal maupun dampak sosial perusahaan.
Selama pelatihan, peserta diajak melakukan simulasi penilaian strategi, menganalisis capaian unit kerja, serta menyusun rencana strategi jangka pendek dan jangka panjang.
Pendekatan praktis ini diharapkan mampu mendorong setiap kepala pasar memahami betul target yang akan dicapai dan cara mencapainya berdasarkan indikator yang terukur.
Pelatihan ini menjadi momentum konsolidasi besar bagi Perumda Pasar Makassar.
Dengan penyelarasan visi dan strategi yang lebih kuat, perusahaan menargetkan tahun mendatang sebagai titik percepatan peningkatan kualitas SDM, pembenahan pengelolaan pasar, hingga peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Perumda Pasar berharap langkah ini dapat menjadi fondasi baru menuju pengelolaan pasar yang lebih profesional, modern, dan berkelanjutan. (Rls/TBB)

















