Pemanfaatan Limbah FABA PLTU Barru Bantu Peningkatan Program Usaha Tani

Barru, Beritakota Online-PT PLN (Persero) terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Selain menyediakan pasokan listrik yang andal, dengan semangat transformasi “Green”, PLN juga berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan, kenyamanan dan kebermanfaatan, terlebih untuk warga yang ada di sekitar pembangkit listrik ( wilayah PLTU ).

PLTU Barru, sebagai salah satu aset Pembangkit PLN, merupakan tulang punggung penyedia tenaga listrik nasional yang tersebar di seluruh indonesia, yang salah satunya berada di wilayah Propinsi Sulsel, Dan berupaya memberikan kebermanfaatan terlebih pada proses pengolah batu bara yang menghasilkan limbah.

Sehingga yang harus dilakukan adalah pengendalian emisi untuk menjada kwaitas lingkungan. Keberadaan PLTU yang berbasis bahan bakar batu bara menjadi andalan karena dinilai mampu menekan biaya pokok penyedia (BPP) listrik. Dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di negri ini, pemanfaatan sumber energi primer dari batu bara tersebut mampu menjadikan pemakaian listrik akan semakin terjangkau dan andal.

PLTU Barru sebagai salah satu aset Pembangkit PLN, mensuplai 10% dari total kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Dalam pengoperasiannya, PLTU Barru menghasilkan sisa hasil pembakaran batubara berupa Fly Ash dan Bottom Ash, atau lebih sering disebut FABA.

Berdasarkan peraturan pemerintah No.22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, FABA termasuk limbah Non B3 terdaftar.

Melalui berbagai standart nasioal serta kajian yang telah dilakukan PLN bersama dengan instansi lainnya, FABA dapat dimanfaatkan sebagai material pada sektor konstruksi dan infrastruktur.
Dengan dikategorikannya FABA sebagai limbah Non B3 Terdaftar, ini tentu menjadi keuntungan besar bagi kita semua. Karna FABA bisa dimanfaatkan menjadi material timbunan pilihan, mortar, roadbase, beton, paving block dan batako sampai pada sektor pertanian berupa pupuk silika. Selain itu dapat mendukung sirkulasi ekonomi masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh PLN UIKL Sulawesi, dengan meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLTU Barru, yaitu jalan usaha tani yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses hasil pertanian sehingga mengurangi biaya produksi hasil pertanian, kesedian pangan tetap terjaga serta kelompok tani mampu mendapatkan profit yang lebih besar khususnya di masa pandemi ( khususnya bagi seluruh masyarakat yang terdampak vandemi). Dengan pemanfaatan FABA sebagai subtitusi semen pada bahan baku pengecoran jalan, PLTU Barru mampu menekan biaya pembuatan Jalan Usaha Tani (muncul font “Pemanfaatan FABA dapat menekan biaya pembuatan jalan usaha tani”) dan menghadirkan kenyamanan transportasi dengan membangun jalan bagi warga Desa Lampoko. Dengan penggunaan limbah FABA berupa Vaping secara gratis, dan melibatkan warga setempat sebagai pelaksana pembangunan diharap mampu membantu kesejahtraan masyarakat.

PLTU Barru yang bekerja sama dengan masjid modern kurir langit sebagai salah satu lembaga filantropy yang banyak bersinggungan dengan kegiatan sosial diharapkan mampu untuk semakin mengoptimalkan program sosial yang akan dilaksanakan dibeberapa daerah di kab. Barru.

Editor : Abd Samad/Andi Eka/Andi A Effendy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *