TORAJA RAYA, BERITAKOTAONLINE.id — Praktik kejahatan siber yang kian marak kini menyasar lembaga keuangan berbasis anggota. Salah satu yang ikut menjadi sasaran penyalahgunaan nama adalah Credit Union Sauan Sibarrung (CUSS).
Sejumlah modus penipuan dilaporkan mengatasnamakan lembaga ini untuk menjebak dan mencuri informasi pribadi anggota.
Penipu diketahui menggunakan teknologi canggih seperti fake BTS (pemancar sinyal palsu) untuk mengirim SMS seolah-olah berasal dari sistem resmi CUSS.
Dalam pesan tersebut, korban diarahkan ke tautan tertentu yang meminta mereka memasukkan data pribadi dengan dalih verifikasi akun atau pembaruan informasi.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Pengurus CUSS Pusat, Frans Ata Patunggu, memberikan peringatan keras kepada seluruh anggota agar tidak mudah terjebak dengan pesan mencurigakan.
“Kami tidak pernah meminta data pribadi anggota melalui media sosial, SMS, email, atau bentuk komunikasi digital lainnya. Jika ada yang mengatasnamakan CUSS dan meminta informasi semacam itu, itu jelas penipuan,” tegas Frans kepada Beritakotaonline.id, Selasa (1/7/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa beberapa anggota sudah melaporkan adanya upaya penipuan dengan modus yang beragam.
Tidak hanya melalui pesan teks, tetapi juga lewat telepon palsu, email yang menyerupai tampilan resmi, bahkan situs web tiruan yang dibuat semirip mungkin dengan halaman CUSS.
Menurut Frans, anggota harus lebih teliti dan berhati-hati ketika menerima pesan atau panggilan yang tidak biasa, apalagi jika menyangkut permintaan data pribadi seperti nomor keanggotaan, PIN, hingga informasi rekening.
“Kami mendorong anggota untuk selalu mengecek keabsahan informasi dengan menghubungi langsung kantor layanan CUSS terdekat. Jangan pernah tergoda oleh iming-iming hadiah, investasi, atau klaim palsu lainnya,” lanjut Frans.
Selain itu, ia juga menyoroti risiko penggunaan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman, yang dapat menjadi pintu masuk bagi malware pencuri data.
BACA JUGA:
Kiat Sukses Atur Keuangan: CUSS TP Saluampak Beri Pendidikan Financial Literacy Bagi Anggota
Pengusaha Tempe di Bone, Ucapkan Selamat HUT ke-79 Bhayangkara
Ia mengimbau agar anggota tidak sembarang membuka tautan dari sumber tak dikenal, serta selalu memperhatikan keamanan siber, termasuk penggunaan VPN dan update perangkat.
Berikut ini beberapa modifikasi penipuan yang belakangan marak dan patut diwaspadai oleh anggota CUSS:
- Phishing Email/SMS: Meniru email atau pesan resmi CUSS yang mengarahkan ke tautan palsu.
- Telepon Palsu: Mengaku sebagai petugas CUSS dan meminta verifikasi data.
- Situs Web Tiruan: Menyerupai website resmi CUSS untuk mencuri informasi pengguna.
- Surat Resmi Palsu: Menggunakan logo dan kop surat CUSS untuk memanipulasi korban.
- Modus Investasi & Lotere Palsu: Menawarkan keuntungan instan atau hadiah fiktif.
- Social Engineering: Teknik manipulasi psikologis agar korban menyerahkan data pribadi.
Frans kembali menegaskan bahwa satu-satunya cara aman untuk mendapatkan informasi terkait layanan CUSS adalah dengan datang langsung ke kantor resmi atau menghubungi kontak yang sudah diverifikasi.
“Kita hidup di era digital yang penuh dengan celah penyalahgunaan. Edukasi dan kewaspadaan adalah benteng pertama kita melawan penipuan digital,” pungkasnya (*).
Megasari | Editor: Yustus

















