JAKARTA – Muhammadiyah terus menunjukkan perannya dalam membangun ekonomi umat melalui konsep social enterprise. Model ini menggabungkan nilai-nilai sosial dengan prinsip bisnis untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Konsep social enterprise bukan sekadar tren, tetapi solusi konkret untuk menciptakan kemandirian ekonomi. Muhammadiyah telah menerapkan model ini dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan usaha kecil.
Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa konsep ini selaras dengan prinsip ekonomi Islam.
“Social enterprise bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang kebermanfaatan bagi masyarakat luas. Ini sejalan dengan misi Muhammadiyah dalam membangun ekonomi berkeadilan,” ujarnya.
Muhammadiyah telah menjalankan berbagai inisiatif berbasis social enterprise. Beberapa di antaranya adalah:
- Baitul Maal wa Tamwil (BMT) – Lembaga keuangan mikro yang membantu UMKM berkembang dengan prinsip syariah.
- Rumah Sakit dan Klinik Muhammadiyah – Menyediakan layanan kesehatan dengan prinsip nirlaba tetapi tetap profesional.
- Sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Menerapkan model bisnis berkelanjutan tanpa meninggalkan misi sosial.
Ekonom Islam, menilai langkah Muhammadiyah ini sebagai pendekatan strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.
“Social enterprise dapat menjadi solusi bagi organisasi Islam untuk tetap mandiri secara finansial tanpa mengandalkan donasi semata,” katanya.
BACA JUGA:
Prabowo Bertemu Para Konglomerat: Ada Agung Sedayu, Prajogo Pangestu, hingga Anthony Salim
Muhammadiyah Tegaskan Komitmen Kembangkan Konsep Islam Wasathiyah
Meskipun potensinya besar, penerapan social enterprise dalam lingkup Muhammadiyah masih menghadapi tantangan, seperti permodalan dan pengelolaan profesional.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi untuk mengoptimalkan model ini.
Dengan terus mengembangkan social enterprise, Muhammadiyah dapat memperkuat perannya sebagai organisasi yang tidak hanya berdakwah di bidang keagamaan, tetapi juga dalam aspek ekonomi.
Sebagaimana disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Muhammadiyah akan terus berkomitmen dalam membangun ekonomi berbasis sosial.
“Kami yakin bahwa ekonomi Islam berbasis social enterprise bisa menjadi jalan bagi kesejahteraan umat yang lebih luas,” pungkasnya.
Penerapan social enterprise dalam ekonomi Muhammadiyah menjadi bukti bahwa bisnis dan sosial dapat berjalan beriringan.
Dengan pendekatan ini, Muhammadiyah tidak hanya memperkuat kemandirian ekonomi umat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi organisasi lain dalam membangun ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan (*)
Natsir| Andi Ahmad Effendy
=====================

















