Maduro Perintahkan Siaga Militer Setelah AS Kerahkan Bomber B-52 ke Karibia.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memantau pasukan militernya dalam upacara kenegaraan di Caracas, Venezuela, Senin (14/10/2025). (Foto: Istimewa)

JAKARTA — Presiden Venezuela Nicolas Maduro menginstruksikan seluruh kekuatan militernya untuk berada dalam status siaga penuh setelah Amerika Serikat dikabarkan mengirim pesawat pengebom strategis B-52H ke kawasan Karibia.

Langkah itu menandai meningkatnya ketegangan antara kedua negara yang sejak lama memiliki hubungan diplomatik yang renggang.

Informasi dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan tiga pesawat dengan kode BUNNY01, BUNNY02, dan BUNNY03 berangkat dari Pangkalan Udara Barksdale, Louisiana, dan bergerak menuju area udara dekat Karibia bagian selatan.

Pengerahan tersebut menjadi bagian dari operasi latihan strategis Angkatan Udara AS di kawasan yang tak jauh dari perairan Venezuela.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memantau pasukan militernya dalam upacara kenegaraan di Caracas, Venezuela, Senin (14/10/2025). (Foto: Istimewa)

Menanggapi hal itu, Maduro mengecam keras tindakan AS yang dinilai sebagai provokasi terbuka terhadap kedaulatan negaranya. “Venezuela tidak akan tunduk pada ancaman atau intimidasi militer siapa pun.

Kami siap menjaga tanah air kami dengan segala cara,” ucapnya dalam pidato yang disiarkan televisi nasional.

Sebelumnya, hubungan kedua negara memang memanas sejak beberapa tahun terakhir.

Pada masa pemerintahan Donald Trump, pasukan AS sempat melakukan operasi penembakan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di perairan Venezuela.

BACA JUGA:

Trump Ancam Tambah Tarif ke Negara BRICS Termasuk Indonesia: Perdagangan Global Memanas

Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai Raih Akreditasi Unggul

Pemerintah Caracas menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Dalam hal kekuatan militer, Venezuela masih jauh tertinggal dari Amerika Serikat. Berdasarkan data Global Firepower 2025, Venezuela menempati urutan ke-50 dari 145 negara.

Dengan anggaran pertahanan sekitar 4 miliar dolar AS, negara itu memiliki sekitar 109.000 personel aktif dan ribuan cadangan.

Meski demikian, militer Venezuela tetap menjadi salah satu yang kuat di kawasan Amerika Latin.

Mereka memiliki 172 tank, 8.800 kendaraan lapis baja, serta lebih dari 200 pesawat militer, termasuk 30 jet tempur. Maduro menegaskan, kekuatan ini akan dimanfaatkan untuk menjaga keamanan nasional.

“Kami tidak mencari konflik, tetapi kami tidak akan pernah membiarkan bangsa kami diintimidasi oleh kekuatan asing,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *