Kisruh Tudingan dugaan pemotongan dana bantuan PIP di SDN 246 bonto-bonto desa Bonto somba kecamatan Tompo bulu kabupaten Maros.
Editor : Andi Arya Rachmansyah/ Syamsul Bakhri
Maros, Berita kota online — Tudingan dugaan pemotongan bantun PIP mencuat setelah ada orang tua murid menduga dana bantuan anaknya dicairkan oleh oknum guru disekolah tersebut.

Dugaan tersebut dibantah oleh Supriadi kepala sekolah kalau dana PIP ada pemotongan, menurutnya untuk tahun 2025 ini memang belum ada yang cair, kalau tahun 2024 memang pernah cair satu kali
Terkait dugaan adanya pemotongan dana PIP tahun 2024 menurutnya itu bukan pemotongan, diakui itu kalau memang ada beberapa orang tua murid meminta tolong kepada pihak sekolah untuk dibantu mencairkan di BRI .
Supriadi menjelaskan perihal kenapa pihak orang tua minta tolong kepada kami karena jarak cinddako dengan BRI unit Tanralili sangat jauh, menurut para orang tua murid biaya transportasi ke BRI cukup mahal sampai ratusan ribu PP.
Dengan pertimbangan itulah sehingga sehingga memberikan kuasa kepada kami untuk membantu mencairkan dana PIP nya. Dan mereka secara ikhlas memberikan jasa sebanyak Rp. 25.000 per murid, secara ikhlas.
Mereka sendiri yang menentukan nilainya, kami tidak meminta , itu keikhlasan dari orang tua murid karena mereka merasa terbantu tanpa dia harus ketanralili yang jarak cinddako dengan BRI unit Tanralili itu pilihan kilo meter, ” ungkap Supriadi.
Jadi, lanjutnya untuk tahun ini kami tidak akan uruskan lagi pencairannya semua buku tabungannya kami sudah serahkan semua biarkan mereka yang cek sendiri secara berkala, sebab tujuan kita mau membantu malah di persoalakan.
Kami sebenarnya tujuannya mau membantu, dari padi dia yang datang ke bank dengan jarak cukup jauh dengan akses jalan sebagian tidak bisa dijangkau dengan kendaraan, tapi ada yang menganggap itu adalah potongan, jadi biarkan saja mereka yang urus sendiri kalau nanti ada dananya masuk” pungkas Supriadi.
Laporan : Herman.
















