BERITA KOTA ONLINE, JENEPONTO – Kepala Balai Pembinaan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia Kabupaten Bantaeng, H. Arsad, S.Ag., M.PdI., membuka secara resmi Pelatihan Kejuruan Teknologi Informasi & Komunikasi Program Desainer Grafis Muda di Pondok Pesantren Al-Hikam Pitape, Jeneponto.
Acara ini juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jeneponto, H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag., MA., serta Pimpinan Ponpes Al-Hikam, Ustdz Akhmad Syafri, S.Ag., M.Ag., selaku Penanggungjawab Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Al-Hikam.
Pelatihan ini merupakan salah satu program prioritas Kementerian Tenaga Kerja, yang menitikberatkan pada pemberdayaan generasi muda dengan keahlian siap pakai.
Namun, karena lokasinya berada di lingkungan pesantren dan peserta mayoritas adalah alumni pondok, kehadiran Kepala Kantor Kemenag dianggap sangat penting.
“Program ini sejalan dengan visi mencetak santri dan pemuda multi talenta,” ujar H. Arsad dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPVP Bantaeng menekankan pentingnya kesiapan generasi muda menyongsong era Bonus Demografi 2030.
Menurutnya, periode tersebut bisa menjadi peluang ekonomi besar jika sumber daya manusia mampu menghadapinya dengan kompeten.
“Jika kita mempersiapkan diri sejak dini, 2030 Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi dunia dan pengendali arus global. Kuncinya ada pada santri dan generasi muda,” jelasnya.
H. Arsad juga menegaskan bahwa BLKK memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi muda agar siap bekerja, siap pakai, dan mampu berkompetisi.
Menurutnya, generasi muda tidak boleh hanya mengandalkan pekerjaan sebagai ASN, karena kesempatan tersebut terbatas. Sebaliknya, keterampilan wirausaha dan kemandirian menjadi kunci masa depan.
“Dengan persiapan ini, pencaharian dan kesejahteraan tetap terjamin tanpa harus menjadi pegawai negeri,” tambahnya.
Merespon hal tersebut, Kepala Kemenag Jeneponto, H.M.A. Jailani, menegaskan perlunya perhatian lebih kepada BLKK Al-Hikam.
“Selama saya menjadi Kepala Kantor di Jeneponto, harus ada MOU strategis yang berpihak kepada BLKK dan pesantren. Saya tidak ingin kesempatan ini berlalu tanpa memberi manfaat pada alumni-alumni pesantren.
Mereka akan menjadi pemimpin masa depan dengan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al-Hikam, Ustdz Ahmad Syafri, mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Kepala BPVP Bantaeng dan Kepala Kemenag.
Ia menyatakan bahwa keberhasilan pelatihan hari itu sangat bergantung pada kehadiran kedua tokoh tersebut.
“Andai kedua beliau tidak hadir, saya ingin acara ini ditunda sampai mereka bisa hadir bersama,” katanya.
BACA JUGA:
PGRI Jeneponto Gaungkan Tema ‘Guru Hebat, Indonesia Kuat’ di Peringatan HGN ke-80
153 Poktan di Luwu Utara Terima 66,3 Ton Benih Padi dan Jagung dari Pemprov Sulsel
Persahabatan lama dan semangat kader NU yang dimiliki para tokoh ini semakin memperkuat kesan kebersamaan dalam pelatihan.
Sebagai tindak lanjut, Kepala BPVP H. Arsad juga menawarkan sejumlah kegiatan vokasi tambahan, salah satunya program “Wisata Vokasi” untuk siswa SMA, SMK, dan MA di Bantaeng yang akan digelar pekan depan.
Ia mengingatkan para peserta untuk langsung merintis usaha setelah pelatihan.
“Mulailah dengan modal kecil, tekuni dengan kesabaran, dan imbangi dengan skill serta profesionalisme. Seperti Bapak Jusuf Kalla, yang memulai dari pedagang sarung hingga menjadi pedagang besar Toyota. Kita pun bisa demikian,” pesan H. Arsad.
Kepala BPVP juga memberi kesempatan langsung kepada peserta untuk bergabung dalam program magang, khususnya bagi mereka yang baru lulus sarjana.
Suasana menjadi interaktif ketika H. Arsad bertanya, “Siapa yang baru setahun menjadi alumni sarjana?” dan seorang peserta menjawab siap ikut program magang.
Pelatihan Desainer Grafis Muda di BLKK Al-Hikam ini menegaskan komitmen pemerintah melalui Kemenaker untuk mempersiapkan generasi muda yang multi talenta, mandiri, dan siap bersaing.
Kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat diharapkan mampu mencetak santri yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja dan kewirausahaan.
Dengan berakhirnya pembukaan pelatihan, santri dan pemuda Ponpes Al-Hikam siap menghadapi tantangan era digital dan ekonomi kreatif.
Generasi muda terampil diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan lokal dan nasional, membuka peluang kerja, serta menciptakan inovasi baru bagi Indonesia maju. (*)
Pewarta: Bausad Nakku

















