POLRES TORAJA UTARA – Kepolisian Resort (Polres) Toraja Utara resmi menggelar Operasi Zebra Pallawa 2025 yang berlangsung selama 14 hari, dimulai pada Senin (17/11/2025).
Upacara peluncuran operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Toraja Utara, AKBP Stephanus Luckyto A.W. di halaman Mapolres Toraja Utara.
Lewat apel gelar pasukan tersebut, Kapolres kembali menegaskan bahwa seluruh langkah penegakan hukum yang dilakukan jajarannya harus mengedepankan prinsip humanis dan profesional, sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Apel yang digelar pada pagi hari itu turut dihadiri berbagai unsur Forkopimda dan pemangku kepentingan daerah.
Hadir di antaranya Kacabjari Tana Toraja di Rantepao, Wakapolres Toraja Utara, Danramil 1414-02/Rantepao, Kepala Dinas Perhubungan, Kasat Pol PP, Sekretaris Dinas Kesehatan, serta pejabat utama Polres Toraja Utara dan tamu undangan lainnya.
Kehadiran beragam pemangku kepentingan ini menggambarkan keseriusan seluruh pihak dalam mendukung terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di daerah.
Dalam pelaksanaan apel, Kapolres menyematkan pita tanda operasi kepada empat perwakilan personel yang menjadi simbol dimulainya Operasi Zebra Pallawa 2025.
Usai penyematan, pimpinan apel menyampaikan sambutan yang menekankan betapa pentingnya menjaga profesionalitas dan integritas selama operasi berlangsung.
Menurutnya, Operasi Zebra bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga momentum meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian melalui pendekatan edukatif dan persuasif.
AKBP Stephanus Luckyto menjelaskan bahwa Operasi Zebra 2025 digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Di Toraja Utara, operasi ini diarahkan untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas dan mencegah kecelakaan yang cenderung meningkat menjelang musim libur akhir tahun.
“Tujuannya bukan sekadar menindak, tetapi memastikan setiap pengguna jalan merasa aman dan nyaman menjelang Ops Lilin 2025,” ujarnya dalam amanatnya.
BACA JUGA:
Polsek Bengalon Ungkap Enam Kasus Pencurian Berantai, Kerugian Capai Rp291 Juta

Operasi Zebra Pallawa 2025 sendiri menyasar delapan jenis pelanggaran prioritas.
Mulai dari pengendara yang menggunakan ponsel sambil berkendara, pengemudi di bawah umur, berbonceng lebih dari satu orang, pengendara tanpa helm standar, hingga pelanggaran serius seperti melawan arus, mengemudi dalam pengaruh alkohol, dan balapan liar.
Kendaraan over dimensi dan overloading (ODOL) juga menjadi target pengawasan ketat karena berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Penerapan teknologi turut dioptimalkan dalam operasi ini. Polres Toraja Utara menggunakan sistem ETLE Mobile, ETLE statis, serta tilang konvensional untuk menindak pelanggar secara selektif.
Menurut Kapolres, teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan akurasi penindakan sekaligus mengurangi potensi interaksi langsung yang dapat menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
Dalam arahannya, Kapolres kembali berpesan agar semua personel menjaga sikap profesional dan menghindari tindakan kontraproduktif.
Ia mengingatkan bahwa setiap anggota Polri harus mampu menjadi teladan moral bagi masyarakat.
“Laksanakan tugas secara prosedural, terbuka, dan humanis. Utamakan keselamatan diri dan masyarakat, serta hindari tindakan yang dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri,” tegasnya.
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan Latihan Pra Operasi (Latpraops) Zebra Pallawa 2025 yang digelar di Aula Mapolres Toraja Utara.
Latihan ini bertujuan menyamakan persepsi seluruh personel agar pelaksanaan operasi berjalan optimal, tepat sasaran, dan mampu mendukung suksesnya pengamanan Natal dan Tahun Baru 2026.
Melalui kesiapan teknis dan mental tersebut, Polres Toraja Utara berharap Operasi Zebra 2025 dapat membawa perubahan positif terhadap budaya tertib berlalu lintas di wilayahnya. (*)
Pewarta: Fred Sampebua‘

















