Dirjen Kekayaan Negara: MCH Makassar Contoh Nyata Pemanfaatan Aset Negara Produktif

Dirjen Kekayaan Negara: MCH Makassar Contoh Nyata Pemanfaatan Aset Negara Produktif
Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu RI Rional Silaban bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin usai penandatanganan MoU di Gedung MCH Nusantara, Jalan Nusantara, Makassar, Jumat (7/11/2025) (Foto: Istimewa).

MAKASSAR — Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kota Makassar atas keberhasilannya memanfaatkan aset negara menjadi sarana produktif bagi masyarakat.

Pujian itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kemenkeu RI, Rional Silaban, saat menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkot Makassar dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Jumat (7/11/2025).

Acara berlangsung di Gedung Makassar Creative Hub (MCH) Nusantara, Jalan Nusantara, yang kini resmi menjadi pusat kreativitas dan kolaborasi generasi muda.

Rional menilai langkah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam mengubah aset negara menjadi ruang publik yang bermanfaat adalah bentuk implementasi nyata dari konsep value creation dalam pengelolaan kekayaan negara.

“Kami sangat mengapresiasi penggunaan aset milik BLU LMAN ini. Pemanfaatan seperti ini adalah contoh nyata bagaimana aset negara bisa hidup dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya di hadapan para pejabat DJKN, LMAN, dan perwakilan Pemerintah Kota Makassar.

Ia menambahkan, pendekatan yang dilakukan Pemkot Makassar melalui MCH Nusantara sejalan dengan misi DJKN untuk memastikan aset negara tidak hanya menjadi angka di laporan keuangan, tetapi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami berharap model ini bisa menjadi referensi nasional. Banyak aset negara yang selama ini tidur, padahal potensinya luar biasa jika dikelola secara kreatif dan kolaboratif seperti di Makassar ini,” lanjutnya.

Gedung berlantai lima yang kini berdiri megah di Jalan Nusantara dulunya hanyalah aset negara yang tidak terpakai.

BACA JUGA:

Purnawirawan TNI Sambangi Bareskrim, Dorong Kasus Ijazah Jokowi Dibuka Kembali

PSM Makassar Imbang Lawan Madura United, Kado HUT ke-110 Gagal Terwujud

Namun, berkat kerja sama strategis antara Pemkot Makassar dan Kemenkeu, bangunan tersebut disulap menjadi ruang multifungsi: tempat belajar, berkolaborasi, hingga memproduksi karya kreatif.

Setiap lantai MCH Nusantara memiliki fungsi spesifik. Lantai pertama menjadi area publik dan literasi, lengkap dengan perpustakaan, MCH Store, serta panggung terbuka. Lantai kedua difokuskan untuk edukasi dan kolaborasi, sementara lantai ketiga menjadi galeri pameran seni lokal.

Di lantai keempat terdapat ruang produksi konten digital, dan di lantai kelima berdiri rumah hijau (greenhouse) untuk kegiatan urban farming.

Menurut Rional, konsep ini luar biasa karena berhasil menggabungkan kreativitas, ekonomi, dan keberlanjutan dalam satu ekosistem.

“Ini bukan hanya gedung, tapi simbol cara baru pemerintah memanfaatkan aset untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan bahwa MCH Nusantara hadir sebagai jawaban atas tingginya kebutuhan ruang kreatif di kota ini.

Setelah sukses dengan MCH Losari yang kini selalu penuh aktivitas, Pemkot memutuskan memperluas jaringan dengan membangun MCH Nusantara di lahan milik negara yang dikelola LMAN.

“Kami ingin setiap anak muda Makassar punya ruang untuk belajar, berkreasi, dan menghasilkan karya. Tidak semua punya modal besar, tapi mereka punya ide luar biasa. Tugas pemerintah adalah menyediakan wadah itu,” kata Munafri.

BACA JUGA:

Sekjen IWO Wakili Indonesia di ASEAN Media Forum ke-9, Bahas Isu Myanmar dan Disinformasi

CNBC Nobatkan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Sebagai Kepala Daerah dengan Kinerja Terbaik 2025

Ia menambahkan bahwa seluruh fasilitas MCH dapat digunakan secara gratis oleh masyarakat.

Pemerintah juga menggandeng berbagai perusahaan swasta dan lembaga pendidikan untuk mengadakan pelatihan keterampilan, sertifikasi, hingga program inkubasi UMKM.

“Hasilnya sudah terlihat. Banyak alumni MCH yang kini bekerja di industri kreatif, bahkan ada yang dikontrak ke luar negeri,” ujarnya bangga.

Rional pun mengapresiasi konsep inklusif tersebut. Ia menyebut MCH Makassar bukan hanya menciptakan ruang ekspresi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kepercayaan diri anak muda untuk berkarya.

“Saya sangat bergembira karena aset negara digunakan untuk mendorong generasi muda agar memiliki jiwa entrepreneurial. Ini contoh yang harus diikuti oleh daerah lain,” tutur Rional.

Kemenkeu juga membuka peluang kolaborasi lanjutan dengan Pemkot Makassar untuk memanfaatkan aset negara lainnya di wilayah ini.

Menurut Rional, masih banyak aset pasif yang bisa dihidupkan kembali untuk kepentingan publik, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial.

“Kalau Pak Wali Kota berkenan, kami siap berkoordinasi untuk memanfaatkan aset-aset lain di sekitar Makassar agar memberi manfaat lebih luas,” katanya.

Langkah Pemkot Makassar dalam mengubah aset negara menjadi pusat kreativitas diapresiasi sebagai model governance innovation di tingkat daerah.

Selain mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, program ini juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan kota inklusif yang menempatkan anak muda sebagai penggerak utama perubahan.

Munafri menutup sambutannya dengan pesan reflektif: “MCH ini bukan hanya bangunan. Ini simbol harapan. Harapan agar anak-anak Makassar punya ruang untuk bermimpi, berkarya, dan menatap masa depan dengan percaya diri.” pungkasnya.

Melalui sinergi antara DJKN, LMAN, dan Pemkot Makassar, keberadaan MCH Nusantara menjadi bukti nyata bahwa aset negara bisa menjadi sumber produktivitas dan inspirasi.

Makassar kini menapaki jalannya sebagai kota kreatif yang tak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan manusianya. (*)

Pewarta: Enrizal Mustafa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *