BERITA KOTA ONLINE, MAKASSAR – Sebuah perayaan ulang tahun anak yang digelar di Makassar berubah menjadi fenomena nasional dan resmi tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Perayaan ulang tahun ke-9 Qansa Al Riffat Najmuddin, putra pengusaha asal Makassar H. Najmuddin, dinobatkan sebagai peristiwa ulang tahun anak dengan jumlah pemberitaan media terbanyak di Indonesia.
Piagam penghargaan MURI tersebut diserahkan di kediaman pribadi keluarga Najmuddin di kawasan CitraLand Makassar, pada Senin, (15/12/2025)
Penyerahan dilakukan langsung oleh Senior Manager MURI, Triono, setelah melalui proses verifikasi panjang terhadap ratusan pemberitaan media yang mengangkat peristiwa tersebut.
Peristiwa ini bermula dari perayaan ulang tahun yang berlangsung pada 7 November 2025. Awalnya, acara tersebut dirancang sebagai perayaan keluarga yang bersifat tertutup.
Namun, perhatian publik mulai meluas setelah beredar informasi mengenai hadiah ulang tahun yang diterima Qansa, berupa sebuah mobil supercar Lamborghini Revuelto dengan nilai fantastis yang ditaksir mencapai Rp25 miliar.
Informasi itu dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu gelombang pemberitaan dari berbagai media daring, nasional, hingga media daerah.
Dalam keterangannya, Triono menjelaskan bahwa rekor MURI tersebut ditetapkan berdasarkan jumlah pemberitaan media yang secara masif dan serentak mengulas satu peristiwa yang sama.
“Hasil verifikasi tim MURI menunjukkan bahwa perayaan ulang tahun ananda Qansa Al Riffat Najmuddin diberitakan oleh sedikitnya 211 media dari berbagai platform. Jumlah ini belum pernah tercatat sebelumnya untuk satu peristiwa pribadi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa MURI tidak menilai rekor ini dari aspek kemewahan acara ataupun nilai materi hadiah yang diberikan.
Menurutnya, parameter utama penilaian adalah jangkauan, intensitas, dan konsistensi pemberitaan media dalam rentang waktu yang relatif bersamaan.
“Yang kami nilai adalah dampak informasinya. Bagaimana sebuah peristiwa personal mampu menarik perhatian media secara luas dan berkelanjutan,” kata Triono.
Proses verifikasi rekor ini disebut tidak mudah. Tim MURI harus mengumpulkan ratusan tautan berita, mengelompokkan berdasarkan jenis media, serta memastikan bahwa setiap pemberitaan merujuk pada peristiwa yang sama.
Verifikasi juga mencakup keabsahan media dan waktu publikasi agar tidak terjadi penghitungan ganda.
Sementara itu, Ita Juwita, ibunda Qansa, mengungkapkan rasa syukur dan haru atas penghargaan yang diterima putranya.
Ia mengaku tidak pernah membayangkan perayaan ulang tahun tersebut akan berkembang menjadi sorotan nasional.
“Di usia yang masih sangat belia, anak kami sudah tercatat menerima penghargaan dari MURI. Ini tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi keluarga kami,” ujarnya.
BACA JUGA:
CNBC Nobatkan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Sebagai Kepala Daerah dengan Kinerja Terbaik 2025
SEA Games 2025: Garuda Muda Angkat Koper Walau Cukur Myanmar 3-1
Menanggapi perhatian publik terhadap hadiah Lamborghini yang diberikan kepada sang anak, Ita menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan kedua orang tua dan disesuaikan dengan minat Qansa terhadap dunia otomotif.
Menurutnya, sejak kecil Qansa memang memiliki ketertarikan kuat terhadap mobil, khususnya supercar. “Kami tidak pernah bermaksud untuk memamerkan kemewahan.
Hadiah itu murni karena minat anak, dan kami tidak menyangka akan mendapat perhatian sebesar ini,” jelas Ita.
Ia juga menambahkan bahwa keluarga Najmuddin bukan kali pertama tercatat dalam Museum Rekor Indonesia.
Pada tahun 2023, keluarga ini sebelumnya telah menorehkan rekor MURI melalui kegiatan jalan santai dengan jumlah peserta terbanyak yang digelar di Makassar.
Hal ini menunjukkan konsistensi keluarga tersebut dalam berbagai kegiatan yang memiliki dampak luas di masyarakat.
Fenomena perayaan ulang tahun Qansa menjadi gambaran nyata tentang kuatnya peran media digital dalam membentuk opini publik.
Sebuah peristiwa yang bersifat personal dapat berkembang menjadi fenomena nasional ketika memiliki nilai berita yang tinggi dan mampu memicu rasa ingin tahu publik secara luas.
Melalui pencatatan rekor ini, MURI kembali menegaskan bahwa sebuah rekor tidak selalu identik dengan kemewahan atau besarnya nilai materi.
Rekor juga dapat lahir dari dinamika informasi, keunikan peristiwa, serta dampak sosial yang ditimbulkannya.
Perayaan ulang tahun Qansa pun kini tidak hanya menjadi kenangan keluarga, tetapi juga tercatat sebagai bagian dari sejarah rekor nasional di Indonesia. (Rls/Ars)

















