BERITA KOTA ONLINE, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar kembali menunjukkan keseriusannya membangun kota yang aman, adaptif, dan modern.
Melalui kerja sama resmi dengan perusahaan teknologi Jepang, Nihon Suido Consultants Co., LTD, Makassar kini bersiap mengadopsi sistem pengendalian banjir berbasis real time yang diklaim sebagai salah satu yang paling modern di Indonesia.
Langkah ini menandai babak baru dalam upaya meningkatkan ketangguhan kota terhadap risiko bencana hidrometeorologi.
Kerja sama tersebut ditegaskan dalam penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di sela agenda Asia Smart City Conference (ASCC) 2025 yang berlangsung di Yokohama, Jepang.
Penandatanganan itu menjadi momentum penting karena bukan sekadar pertemuan diplomatik, melainkan sebuah komitmen nyata untuk memperkuat sistem mitigasi banjir secara teknis dan ilmiah.
Selama bertahun-tahun, Makassar menghadapi tantangan banjir di sejumlah titik rawan dengan pola curah hujan yang makin tidak menentu akibat perubahan iklim.
Data lapangan yang tidak selalu tersedia secara cepat serta keterbatasan sistem pemantauan membuat respons pemerintah dihadapkan pada dilema waktu.
Dengan hadirnya teknologi yang ditawarkan Jepang, persoalan tersebut diharapkan bisa diatasi.
Nihon Suido menghadirkan sistem Flood Management berbasis Geographic Information System (GIS) yang memungkinkan pemantauan kondisi banjir secara real time, termasuk tinggi muka air, tekanan aliran, hingga potensi genangan di kawasan kritis.
Sistem ini mampu mengirimkan data presisi dalam hitungan detik, memberikan informasi akurat kepada pemerintah untuk mengambil tindakan cepat saat hujan deras atau saat potensi banjir meningkat.
Salah satu komponen utama dalam kerja sama ini adalah implementasi Smart JAMP Sensor, sebuah perangkat pendeteksi banjir berteknologi tinggi yang akan dipasang di sejumlah titik strategis di Makassar.
Sensor tersebut bekerja sepanjang waktu untuk mengirimkan data otomatis ke pusat komando kota. Integrasi teknologi ini nantinya akan dihubungkan ke command center Kota Makassar sehingga seluruh informasi mengenai banjir dapat dipantau lewat satu dashboard terpadu.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa teknologi ini merupakan kebutuhan mendesak bagi kota besar yang terus berkembang.
“Kerja sama ini bukan hanya seremoni, tapi langkah konkret Pemerintah Kota Makassar untuk memastikan perlindungan warga. Sistem pengendalian banjir berbasis real time ini akan mempercepat respon lapangan,” ujarnya.
Menurut Munafri, Makassar harus berani mengadopsi teknologi kelas dunia jika ingin menyelesaikan persoalan banjir secara serius dan berkelanjutan.
Ia berharap kerja sama ini benar-benar diwujudkan dalam implementasi teknis yang berdampak langsung bagi masyarakat, bukan hanya ide besar yang berhenti di atas kertas.
BACA JUGA:
Wali Kota Munafri Paparkan Arah Pembangunan Makassar 2025–2029 di Forum ASCC Jepang 2025
Pemkot Makassar Gelar Pameran Arsip Makassar Tempo Doeloe

Dalam kunjungannya di Jepang, Munafri turut didampingi sejumlah pejabat penting Pemkot Makassar seperti Kadis Kominfo Dr. Muh Roem, Kadis Pekerjaan Umum Zuhaelsi Zubir, Kadis Lingkungan Hidup Dr. Helmy Budiman, serta Kabag Kerja Sama Andi Zulfitra.
Kehadiran para kepala dinas menunjukkan bahwa proyek ini akan berjalan lintas sektor dan melibatkan koordinasi intensif antar OPD.
Pemkot Makassar menilai bahwa persoalan banjir tidak bisa lagi ditangani dengan metode lama seperti pengerukan kanal saja.
Kini, pendekatan yang dibutuhkan adalah kombinasi antara rekayasa teknis, data ilmiah, serta sistem digital modern yang mampu bekerja secara simultan.
Jepang dianggap sebagai negara dengan sistem manajemen banjir terbaik di dunia, sehingga kerja sama ini dipandang sebagai langkah strategis dan relevan.
Selain meningkatkan keselamatan warga, proyek ini juga diharapkan mendongkrak reputasi Makassar sebagai kota modern yang terbuka terhadap inovasi.
Kota yang memiliki sistem pengendalian bencana kuat dinilai lebih menarik bagi investasi dan pembangunan jangka panjang, sehingga manfaat kerja sama ini akan dirasakan tidak hanya di aspek penanggulangan banjir, tetapi juga ekonomi kota.
Munafri menyampaikan bahwa proses implementasi akan dimulai dengan penyusunan rencana teknis bersama tim dari Jepang.
Pemerintah memastikan bahwa seluruh tahapan akan dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ia optimistis bahwa teknologi ini akan membawa perubahan besar dan menjadikan Makassar sebagai role model kota cerdas di Indonesia dalam pengelolaan risiko banjir.
Dengan kolaborasi kuat, teknologi modern, dan komitmen pemerintah yang semakin kuat, Makassar kini berada pada jalur baru menuju kota yang lebih aman, tangguh, dan siap menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. (*)
Pewarta: Enrizal Mustafa


















Respon (1)