Penjualan Mobil Malaysia Lampaui Indonesia, Dominasi Pasar ASEAN Mulai Bergeser

Penjualan Mobil Malaysia Lampaui Indonesia, Dominasi Pasar ASEAN Mulai Bergeser
Deretan mobil baru di salah satu diler Malaysia yang menunjukkan tingginya permintaan mobil pada 2025.

JAKARTA — Posisi Indonesia sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara mulai mendapat tekanan serius.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, penjualan mobil baru di Malaysia tercatat melampaui Indonesia, menempatkan Negeri Jiran di puncak klasemen penjualan domestik kawasan ASEAN.

Data dari Malaysia Automotive Association (MAA) menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Oktober 2025, penjualan mobil di negara tersebut mencapai 655.328 unit.

Angka ini tipis di atas capaian Indonesia yang berada di 635.844 unit pada periode yang sama.

Pada laporan bulanannya, Malaysia kembali mencatatkan pertumbuhan.

Selama Oktober 2025, penjualan mobil naik 7 persen menjadi 75.992 unit, meningkat dari 71.022 unit pada Oktober tahun sebelumnya.

Salah satu pendorong lonjakan tersebut adalah permintaan kendaraan listrik berbasis baterai yang terus meningkat.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia juga ikut mendukung pergerakan pasar.

BACA JUGA:

Protect SSRT Tutup Musim City Rally 2025 dengan Dominasi Mobil Elektrifikasi Toyota

Curhat Wawali Makassar Aliyah Mustika Dihujat Karena Pemilihan RT/RW

Pada kuartal ketiga 2025, perekonomian negara itu tumbuh 5,2 persen secara tahunan, lebih tinggi dari 4,4 persen pada kuartal sebelumnya.

Jika dilihat lebih rinci, penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) di Malaysia melonjak tajam.

Pada Oktober saja, penjualan BEV hampir tiga kali lipat menjadi 4.345 unit, sementara total penjualan sepanjang 2025 telah mencapai 31.273 unit, atau naik sekitar 80 persen.

Porsi terbesar disumbang oleh merek Tiongkok, terutama BYD dan Denza, sebagaimana dilaporkan Just Auto.

Dampak bagi Indonesia

Situasi ini menjadi perhatian serius bagi pelaku industri otomotif nasional.

Dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 280 juta jiwa, Indonesia selama ini selalu menjadi pasar terbesar di kawasan.

Malaysia, dengan penduduk sekitar 39 juta jiwa, kini justru unggul dalam volume penjualan.

Wakil Presiden Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menekankan pentingnya menjaga posisi Indonesia.

Menurutnya, pasar otomotif nasional perlu mencapai minimal 800 ribu unit pada 2025 agar Indonesia tetap berada di atas Malaysia.

Ia mengingatkan bahwa jika penjualan mobil di Indonesia jatuh di bawah angka tersebut, reputasi Indonesia sebagai pusat pasar otomotif ASEAN dapat tergerus.

Kondisi itu juga dikhawatirkan memicu perpindahan investasi dan ekosistem industri ke negara lain.

“Kalau kita bukan lagi nomor satu di Asia Tenggara, ada risiko ekosistem dan investasi bergerak ke tempat lain. Karena itu posisi Indonesia sangat penting dipertahankan,” ujar Bob dalam sesi di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD, Tangerang.

Dengan perkembangan tersebut, pasar otomotif Indonesia memasuki fase yang menuntut strategi lebih agresif, terutama di segmen kendaraan elektrifikasi yang kini menjadi indikator pertumbuhan di kawasan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *