Viral  Curhat Ibu Rumah Tangga di Toraja Utara Soal Dampak Judi Sabung Ayam, Minta Aparat Bertindak Tegas

Viral  Curhat Ibu Rumah Tangga di Toraja Utara Soal Dampak Judi Sabung Ayam, Minta Aparat Bertindak Tegas
Arena judi sabung ayam, seorang ibu rumah tangga meminta aparat bertindak tegas menghentikan praktik perjudian dalam unggahannya di akun Facebook, di Rantepao, Toraja Utara, Senin (24/11/2025) (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

BERITA KOTA ONLINE, TORAJA UTARA – Curhatan seorang ibu rumah tangga, Serati Pasalli (45), warga Rantepao, mendadak viral di Facebook setelah ia menceritakan bagaimana keuangannya hancur akibat suaminya yang terjerat praktik judi sabung ayam.

Unggahan ini menarik perhatian warganet dan menjadi sorotan publik karena menggambarkan dampak nyata perjudian terhadap keluarga di Toraja Utara.

Dalam komentarnya, Serati menulis bahwa pendapatan dan tabungan keluarga, termasuk uang pinjaman untuk usaha kios dan pembangunan rumah, habis digunakan suaminya untuk berjudi.

“Maaf saudara, saya seorang istri. Suami saya seorang penyabung ayam. Sudah satu bulan saya stres gara-gara uang yang mau dipakai untuk keperluan kios dan bangun rumah habis digunakan untuk judi,” tulisnya di Facebook.

BACA JUGA:

Bupati Torut Pantau Langsung Test Profiling ASN untuk Pemetaan Kompetensi 2025

Diskusi Ma’Refat Institute Beberkan Kejahatan Tata Ruang Dalam Proyek Strategis Nasional

Curhatan Ibu Rumah Tangga Warga Toraja Utara yang diunggah di Facebook

Saat dikonfirmasi melalui pesan Facebook, Serati membenarkan curhatannya. Ia menegaskan bahwa tujuannya bukan mencari sensasi, melainkan menyuarakan jeritan hati para korban judi yang sering terabaikan.

Ia berharap pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak lebih tegas dalam menindak praktik perjudian yang dinilainya sudah merusak banyak rumah tangga.

Unggahan Serati yang viral kemudian memicu banyak reaksi dari warganet. Sebagian besar memberikan dukungan moral, sementara yang lain mendesak aparat agar lebih konsisten dalam operasi penertiban.

Beberapa warga bahkan mengungkapkan pengalaman serupa, menunjukkan bahwa perjudian sabung ayam bukan persoalan individu, melainkan penyakit sosial yang meresahkan masyarakat.

Selain itu, Gereja Toraja Utara juga sebelumnya angkat suara menyoroti maraknya judi di Toraja Utara.

Pendeta Alfred Anggui, Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, menekankan bahwa Toraja hanya memiliki manusia sebagai sumber daya unggulan, sehingga praktik negatif seperti judi harus dicegah agar masa depan generasi muda tidak terancam.

“Toraja memang minim sumber daya alam unggulan. Yang paling berharga hanyalah manusia Toraja itu sendiri. Jangan sampai potensi ini dirusak oleh hal-hal negatif seperti judi, yang bisa menghancurkan masa depan masyarakat,” tegasnya dalam keterangannya yang dikutip beberapa waktu lalu.

Curhatan Serati (45) seorang ibu rumah tangga di Toraja Utara kini menjadi simbol nyata bahwa perjudian bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman terhadap kestabilan keluarga.

Warga berharap aparat dan pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas agar kasus serupa tidak terus terulang, sekaligus memberi perlindungan bagi keluarga dan generasi muda di Toraja Utara. (*)

Pewarta: Yustus Bunga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *