LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN – Menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah impian banyak remaja di Indonesia.
Namun di balik kemegahan pengibaran Sang Merah Putih setiap 17 Agustus, tersimpan perjuangan berat yang harus dilalui para calon anggota, termasuk di Kabupaten Luwu Utara.
Setiap tahun, ratusan remaja di daerah berjuluk Bumi Lamaranginang ini mengikuti seleksi ketat untuk menjadi bagian dari Paskibraka.
Seleksi ini menjadi gerbang awal yang menentukan siapa saja yang layak ditempa untuk mengemban tugas mulia di Hari Kemerdekaan.
Para pelatih Paskibraka Lutra 2025, yang terdiri dari personel TNI dan Polri, memegang peran kunci dalam membimbing dan membentuk karakter para calon.
Di antaranya, Sertu Kristianus dari Kodim 1403 Koramil Sabbang dan AIPTU Hamka B dari Polres Luwu Utara.
Kedua pelatih ini menekankan bahwa perjuangan menjadi anggota Paskibraka bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental dan jiwa nasionalisme yang kuat.
Seleksi dilakukan dengan sangat ketat. Para calon diwajibkan memenuhi standar tinggi badan minimal 165 cm untuk wanita dan 170 cm untuk pria selain harus sehat jasmani dan rohani, memiliki nilai akademik yang baik, serta memiliki bakat di berbagai bidang.
“Seleksi ini bukan hanya mencari yang kuat secara fisik, tapi juga yang mampu menjadi teladan,” ujar AIPTU Hamka B dan Sertu Kristianus, di Aula Gedung Pemuda Masamba, Senin (28/4/2025).
Setelah lolos seleksi, para calon Paskibraka kemudian menjalani latihan intensif yang menuntut kedisiplinan tinggi.
BACA JUGA:
Hasil Seleksi Parade Paskibraka Luwu Utara 2025: 155 dari 165 Siswa Lolos ke Tahap Berikutnya
Prabowo sebut HUT RI tahun 2025 kembali digelar di Istana Negara IKN
AIPTU Hamka B menuturkan, ketegasan dan kelembutan harus diterapkan seimbang dalam membina para remaja tersebut.
“Usia mereka masih sangat muda. Pembinaan yang tegas dan terarah akan membentuk karakter disiplin tanpa menghilangkan sisi kemanusiaan mereka,” katanya.
Sertu Kristianus menambahkan, menjadi pelatih Paskibraka adalah pengalaman yang membanggakan sekaligus penuh tanggung jawab.
Ia menekankan pentingnya belajar dari pengalaman senior dan memperhatikan perkembangan para peserta satu per satu.
“Kami berharap adik-adik ini nantinya sukses, tidak hanya di upacara nanti, tapi juga dalam kehidupan mereka ke depan sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya penuh harap.
Komitmen tinggi para pelatih ini mendapatkan dukungan penuh dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Luwu Utara.
Diharapkan, para anggota Paskibraka 2025 mampu menjadi duta Pancasila yang disiplin, berkarakter kuat, dan mampu menginspirasi lingkungan sekitarnya.
Menjelang hari pelaksanaan, seluruh calon Paskibraka mengikuti tahapan pantauan akhir atau Pantukhir, yang diawasi langsung oleh Perwira Penghubung, Mayor CBA Marten Luter.
Evaluasi ini bertujuan memastikan kesiapan total para calon, baik dari segi fisik, mental, maupun pengetahuan kebangsaan.
Dengan latihan keras, seleksi berat, dan pembinaan disiplin tinggi, Kabupaten Luwu Utara bertekad melahirkan Paskibraka terbaik.
Mereka mengibarkan Merah Putih dengan gagah berani, membakar semangat kemerdekaan di dada, dan memimpin generasi muda menuju masa depan gemilang (*).
Liputan KBN.TV: Yustus
Editor: Arya R. Syah