Istri Siri Rudi Abdullah Laporkan Suami atas Dugaan KDRT dan Penipuan Identitas TNI

Istri Siri Rudi Abdullah Laporkan Suami atas Dugaan KDRT dan Penipuan Identitas TNI
Rudi Abdullah dilaporkan Istri sirinya Nanda atas KDRT dan penipuan identitas sebagai anggota TNI. Hal tersebut diungkapkan Nanda saat Jumpa Pers di Jalan Daeng Tata Makassar, Minggu (24/3/2025) (Foto: Istimewa)

MAKASSAR – Seorang wanita bernama Nanda melaporkan mantan suami sirinya, Rudi Abdullah, atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta penipuan identitas TNI.

Hal tersebut diungkapkan Nanda kepada awak media saat jumpa pers di jalan Daeng Tata Makassar, Minggu (23/3/2025).

Nanda mengatakan, Rudi, yang selama ini mengaku sebagai anggota TNI, ternyata hanya seorang honorer sipil di Kesdam Jayapura.

Nanda menjelaskan, kasus ini bermula saat dirinya mengalami kekerasan pertama menjelang awal tahun 2025.

Kata dia, Rudi diduga memukul kepalanya dengan Handy Talkie (HT) dan mencekiknya hingga jatuh ke aspal. Luka di leher dan telinga membuat kakaknya menyarankan untuk visum, namun Nanda memilih diam dengan harapan kekerasan tidak terulang.

Lanjutnya, pada Januari 2025, keduanya memutuskan silariang (kawin lari) dan menikah secara siri. Setelah beberapa hari menikah, mereka kembali ke Makassar karena kabar duka meninggalnya orang tua Rudi.

Namun kata Nanda, alih-alih suasana duka, dirinya kembali menjadi korban kekerasan hingga mengalami keguguran.

Diungkapkan, selain kekerasan fisik, Rudi juga mengancam nyawa Nanda dengan kata-kata menyeramkan.

“Kalau kau tidak keluar dari rumah, kamu akan jadi jenazah atau mandi darah.” ujar Nanda.

Ia mengaku, ketakutan, lantas meminta bantuan keluarganya hingga akhirnya dijemput dari rumah Rudi dan dibawa ke rumah saudaranya di Jalan Daeng Tata.

BACA JUGA:

Dugaan Damai Kasus Pelecehan di Masjid Nurul Iman, UPT PPA Minta Penyidik PPA Polrestabes Makassar Serius Tangani

Selebgram Alami KDRT, Polresta Bandung Lakukan Penyelidikan

Merasa terancam, Nanda akhirnya melaporkan kasus ini ke Resmob Polda Sulsel. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan bahwa Rudi selama ini mengaku sebagai ajudan Kepala Rumah Sakit (Karumkit) di Jayapura.

Ia menyampaikan, karena adanya unsur militer, pihak polisi menggandeng Polisi Militer (POM) dan menangkap Rudi di rumahnya di Perumahan UNHAS Blok C No. 75.

Dikatakan, saat penggeledahan, ditemukan berbagai atribut militer seperti seragam TNI, kaos BIN, dan sangkur. Namun, senjata api yang sebelumnya disebut-sebut dimiliki Rudi tidak ditemukan.

“Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terbukti bahwa Rudi bukan anggota TNI, melainkan hanya seorang honorer sipil di Kesdam Jayapura,” jelas Nanda.

Ia mengungkapkan, meski telah ditangkap dan terbukti bukan anggota militer, Rudi justru dipulangkan karena tidak masuk dalam yurisdiksi Polisi Militer. Kasusnya kini berlanjut di kepolisian, namun hingga kini belum ada perkembangan yang jelas.

Nanda berterima kasih kepada POM yang telah menangkap Rudi, namun ia tetap menuntut keadilan.

“Saya bukan satu-satunya korban. Mantan istrinya dan keluarganya juga tertipu karena dia mengaku sebagai TNI,” ungkapnya.

Selain menuntut proses hukum atas KDRT, Nanda juga meminta aparat untuk menindak tegas Rudi atas dugaan pemalsuan identitas. Ia berharap tidak ada korban lain yang tertipu oleh pengakuan palsu Rudi sebagai anggota TNI.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, tidak hanya karena unsur KDRT, tetapi juga penyalahgunaan atribut militer. Masyarakat berharap aparat segera mengambil langkah tegas agar kasus ini mendapat kejelasan hukum dan keadilan bagi para korban (*).

Jufri | Editor: Arya R. Syah

====================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *