Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Anggaran Rp 15.000 Per Anak

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Anggaran Rp 15.000 Per Anak

JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan anggaran Rp 15.000 per anak untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Anggaran ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa anggaran tersebut bersifat fleksibel.

Setiap daerah akan menyesuaikan penggunaan anggaran berdasarkan harga bahan makanan lokal.

“Hitungan APBN itu Rp 15.000 per anak, tetapi kami akan menyesuaikan dengan kondisi harga makanan di daerah masing-masing,” ujar Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

BACA JUGA:

Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan: 190 Dapur Siap Beroperasi di 26 Provinsi

Kepala SPPG BGN Panakkukang 1 Komitmen Sukseskan Program Makanan Bergizi Gratis

Jika suatu daerah mampu menyediakan makanan dengan biaya di bawah Rp 15.000, kelebihan anggaran akan dialokasikan ke daerah lain yang membutuhkan lebih banyak dana.

BGN menegaskan tidak akan membeli makanan siap saji untuk program MBG.

Pihaknya langsung membeli bahan baku makanan dan mengolahnya di setiap satuan pelayanan. Ahli gizi yang bertugas di lokasi pelayanan langsung merancang setiap menu makanan.

“Ahli gizi akan memastikan menu bergizi disiapkan setiap hari di setiap satuan pelayanan,” kata Dadan.

Pasokan bahan makanan untuk program MBG akan sepenuhnya mengutamakan produksi lokal.

Dadan yakin bahwa pelaksanaan program ini dapat mendorong permintaan terhadap hasil pangan dari dalam negeri.

“Program MBG ini harus menjadi peluang bagi petani lokal untuk menyediakan pasokan bahan baku yang cukup,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, BGN akan meluncurkan proyek percontohan (pilot project) program MBG pada Desember 2024.

Implementasi penuh akan dimulai pada Januari 2025 di berbagai wilayah Indonesia.

Dadan menegaskan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Program MBG menggunakan anggaran fleksibel dan strategi terencana untuk langsung menjangkau seluruh anak-anak di Indonesia.

Pemerintah optimis bahwa inisiatif ini akan membawa perubahan positif, baik bagi gizi masyarakat maupun perekonomian lokal.

“Program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak-anak, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal melalui pasokan bahan baku,” pungkas Dadan Hindayana. (*).

M. Natsir | Editor: Andi A. Effendy

=====================

Mengulas Dampak Kenaikan PPN 12%: “Perspektif Filsafat Politik dan Moral

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *