RANTEPAO, BERITAKOTAONLINE.ID– Frederik Palimbong tampil percaya diri dalam debat perdana Pilkada Toraja Utara. Debat ini berlangsung di Missiliana Hotel, Rantepao, pada Senin (4/11/2024).
Tersedia dua pasangan calon yang bertarung untuk kursi Bupati dan Wakil Bupati.
Pasangan calon tersebut adalah Yohanis Bassang-Marthen Rante Tondok dan Frederik Palimbong-Andrew Branch Silambi.
Debat dimulai dengan pertanyaan seputar program pembangunan yang akan dilaksanakan.
Yohanis Bassang, yang saat ini menjabat Bupati, menyampaikan visinya untuk Toraja Utara.
“Kami ingin melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan selama ini,” ungkap Yohanis dalam kesempatan tersebut.
Penekanan pada keberlanjutan pembangunan menjadi sorotan dalam debat ini.
BACA JUGA:
Debat Perdana Pilkada Toraja Utara, Calon Petahana Ajak Warga Pelihara
Sementara itu, Frederik Palimbong menanggapi pernyataan tersebut dengan tegas. “Pembangunan harus merata hingga pelosok desa, bukan hanya di Rantepao saja,” ujarnya.
Menurutnya, pemerataan pembangunan adalah kunci kesejahteraan masyarakat.
Hal ini menjadi salah satu janji utama jika terpilih dalam Pilkada 2024.
Debat semakin memanas ketika kedua calon saling berargumen mengenai isu stunting. “Mungkin Pak Ombas lupa, saat saya jadi Ketua Tim Satgas Penurunan Stunting,” jelas Frederik.
Dia melanjutkan dengan prestasinya dalam menurunkan angka stunting di Toraja Utara.
“Kami sudah keluar dari empat besar stunting tertinggi di Sulsel,” imbuhnya.
Yohanis Bassang tidak tinggal diam dan langsung memberikan sanggahan.
“Kami telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan stunting dengan program yang tepat,” kata Yohanis.
Dia menekankan bahwa kebijakan yang diterapkan telah menunjukkan hasil yang signifikan.
BACA JUGA:
Debat Kandidat Toraja Utara: OBAMA Siap Tampilkan Gagasan Cemerlang
Pertarungan argumen ini menambah ketegangan dalam suasana debat.
Frederik kemudian menekankan pentingnya memantau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mengatasi masalah stunting.
“Stunting butuh anggaran yang memadai dan tepat sasaran,” jelasnya.
Dengan pengelolaan anggaran yang baik, masyarakat bisa merasakan perbaikan. Hal ini membuat audiens semakin tertarik dengan visi misi kedua calon.
Setelah debat, Frederik Palimbong mengadakan konferensi pers untuk membahas rencana kedepannya.
“Jika terpilih, saya ingin pembangunan merata hingga pelosok desa,” tegas Frederik.
Dia berkomitmen untuk meningkatkan akses ke pendidikan dan kesehatan. Dalam pandangannya, pemerataan pembangunan adalah prioritas utama untuk kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Toraja Utara pun menanggapi debat ini dengan antusias. Banyak warga yang berharap pemimpin baru dapat memenuhi kebutuhan mereka.
“Kami butuh pemimpin yang peka terhadap isu-isu sosial dan pembangunan,” ungkap salah satu warga. Harapan ini menjadi dorongan bagi kedua calon untuk berjuang lebih keras.
Dalam rangkaian Pilkada 2024, debat ini menjadi momen penting bagi masyarakat. Keputusan yang diambil akan mempengaruhi masa depan Toraja Utara.
“Kami ingin memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif,” kata seorang warga lainnya.
Keterlibatan masyarakat dalam proses ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian, debat ini menunjukkan ketegangan dan persaingan yang sehat antara kedua calon. Setiap argumen yang dilontarkan mencerminkan visi untuk Toraja Utara.
Frederik dan Yohanis akan terus berjuang untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Pilkada Toraja Utara 2024 akan menjadi momentum untuk menentukan arah pembangunan ke depan (Yustus),
Editor: Arya R. Syah
===================
