Pither Ponda Barany: Mediator Perdamaian Konflik antara Prof Rafly Harun dan Prof Andi Asrun

Pither Ponda Barany: Mediator Perdamaian Konflik antara Prof Rafly Harun dan Prof Andi Asrun
Pither Ponda Barany Kuasa Hukum KPU Bolaang Mongondow mengaku menjadi Mediator Perdamaian Konflik antara Prof Rafly Harun dan Prof Andi Asrun, di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Menado, Jumat (18/10/2024) (Dok. Istimewa)

MANADO, BERITAKOTAONLINE.ID –Pither Ponda Barany, kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bolaang Mongondow, terlihat aktif sebagai mediator perdamaian dalam konflik antara dua profesor hukum, Rafly Harun dan Andi Asrun.

Kehadiran Bang Piet sapaan akrab Pither Ponda Barany ini di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Menado menarik perhatian media dan masyarakat.

Tampak Pither menggenggam tangan kedua profesor di tengah sidang, berusaha menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.

BACA JUGA:

Pither Ponda Barany Serukan Pilkada dengan Kasih dan Etika, Hindari Politik Hitam

Padahal kedua Profesor ini dikenal sering terlibat ketegangan mengenai isu demokrasi dan hukum di media Televisi.

Namun, dalam sidang sengketa administrasi yang berlangsung di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Menado, Pither tampil menjadi pioner terjadinya rekonsiliasi perdamaian kedua akademisi itu.

Pither mengungkapkan bahwa sebagai mediator, ia bertugas mengedepankan komunikasi positif dan menciptakan suasana damai di tengah ketegangan.

Dia percaya bahwa dialog konstruktif dapat mengatasi perbedaan pendapat yang ada di antara kedua Profesor tersebut.

“Dalam pilkada, persatuan sangat penting. Saya ingin mengajak mereka untuk berfokus pada tujuan bersama,” ucap Pither kepada Beritakotaonline.id via Whatsaap, Jumat (18/10/2024).

BACA JUGA:

KPU Toraja Utara Umumkan DPT: Ajak Warga Cek Status Pemilih

Dengan menggenggam tangan kedua profesor tersebut, Pither berharap bisa memfasilitasi dialog yang lebih positif dan produktif.

Pither menekankan bahwa kita perlu saling menghormati pandangan masing-masing dan bahwa dialog adalah kunci untuk membangun pemahaman.

Dengan mediasi ini, Pither Ponda Barany, berharap kedua profesor dapat mengembangkan pemikiran yang konstruktif untuk masyarakat.

“Upaya ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga bagi dunia hukum di Indonesia,” ujarnya.

Diketahui, Profesor Rafly, yang dikenal dengan kritik tajam terhadap pemerintahan Jokowi, dan Profesor Andi Asrun, yang merupakan pendukung setia, memiliki pandangan yang sangat berbeda.

Debat publik mereka sering menjadi sorotan media dan masyarakat. Namun, Pither melihat potensi besar untuk menciptakan sinergi di antara keduanya.

Pither Ponda Barany berharap hasil dari mediasi ini dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis di kalangan akademisi dan masyarakat luas (Yustus)

Editor : Arya R. Syah

====================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *