LUWU RAYA, BERITAKOTAONLINE.id – Hari Jadi ke-26 Kabupaten Luwu Utara menjadi momen penuh makna dan kebanggaan.
Perayaan yang digelar di Lapangan Taman Siswa (Tamsis) Masamba, Selasa (20/5/2025), menghadirkan dua tokoh penting dalam sejarah pemerintahan daerah tersebut, yakni Bupati Luwu Utara pertama, Luthfi Andi Mutty, dan mantan Bupati Arifin Djunaedi.
Kehadiran dua mantan kepala daerah ini menjadi simbol kesinambungan pembangunan dan penghormatan terhadap sejarah panjang Luwu Utara sejak dimekarkan dari Kabupaten Luwu pada tahun 1999.
Ribuan warga, pejabat daerah, serta tamu undangan antusias menyambut para tokoh tersebut di tengah suasana meriah yang diwarnai dengan penampilan devile budaya dari 15 kecamatan se-Kabupaten Luwu Utara.
Mengusung tema “Membangun Luwu Utara yang Unggul, Terkemuka, dan Akseleratif”, peringatan HUT ke-26 ini mencerminkan semangat pembangunan yang terintegrasi dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan arah kebijakan RKPD Luwu Utara 2025.
Bupati Luwu Utara, Andi Rahim, dalam sambutannya menyatakan bahwa tema tersebut diangkat untuk mengakselerasi program-program prioritas menuju kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan.
BACA JUGA:
Dikenal Kebal Peluru, Jenderal Jusuf Manggabarani Tutup Usia di RSUP Wahidin Makassar
Turut hadir secara daring Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati, yang menyampaikan apresiasi atas capaian pembangunan Luwu Utara dalam usia 26 tahun.
“Selamat hari jadi Luwu Utara yang ke-26. Banyak capaian positif yang telah diraih, ini hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat,” ucap Fatmawati.
Sejumlah tokoh penting lainnya yang hadir antara lain Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, mantan Sekda Lutra Armiady, Makole Baebunta Andi Masita, Danyon D Sat Brimob Polda Sulsel Muhammad Agus, serta unsur Forkopimda, pimpinan perbankan, dan BUMN/BUMD.
Salah satu yang menarik dalam acara ini adalah penampilan “Indonesia Mini”, yang menampilkan keberagaman budaya dari etnis Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, Bali, Jawa, hingga Pamona.
Setiap kecamatan menampilkan devile adat sesuai karakteristik budaya masing-masing, memperlihatkan kekayaan dan keharmonisan multikultural masyarakat Luwu Utara.
“Ini bukan hanya selebrasi, tapi juga refleksi. Kita ingin Luwu Utara terus tumbuh dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya,” kata salah satu tokoh adat yang hadir dalam devile.
Peringatan HUT ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga ruang konsolidasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus membangun Luwu Utara yang tangguh, responsif, dan kompetitif di tengah dinamika pembangunan daerah dan nasional.
Dengan sejarah, capaian, dan komitmen para pemangku kepentingan, Luwu Utara optimistis menatap masa depan yang lebih cerah di usia ke-26 tahun ini (*).
Yustus| Editor: Arya R. Syah
======================
