Bupati Luwu Utara Tawarkan Seko Jadi Sentra Susu Sapi Perah Nasional ke Menko Pangan

Bupati Luwu Utara Tawarkan Seko Jadi Sentra Susu Sapi Perah Nasional ke Menko Pangan
Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim didampingi Pj Sekda Jumal Jayair Lussa saat menyerahkan proposal pengembangan susu sapi perah di Kecamatan Seko kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di kediaman Widya Chandra, Jakarta, Kamis (15/5/2025) (Foto: Istimewa).

JAKARTA — Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, mengambil langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan mengajukan Kecamatan Seko sebagai pusat pengembangan susu sapi perah di Indonesia.

Usulan ini disampaikan langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi sang Menteri di bilangan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (15/6/2025).

Didampingi oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara, Jumal Jayair Lussa, Bupati Andi Rahim menyodorkan proposal resmi untuk menjadikan Seko sebagai sentra baru produksi susu sapi perah berskala nasional.

Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari langkah konkret Pemkab Luwu Utara dalam mendukung program prioritas Presiden RI, termasuk program Makan Bergizi Gratis yang menuntut peningkatan ketersediaan susu lokal.

“Hari ini kita datang menemui Menteri Koordinator Bidang Pangan, Bapak Zulkifli Hasan, untuk menawarkan Kecamatan Seko sebagai pusat pengembangan susu sapi perah di Indonesia dalam rangka untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap Andi Rahim kepada media ini via WhatsApp, Jumat (16/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Bupati memaparkan potensi besar yang dimiliki Kecamatan Seko, salah satu wilayah pegunungan terpencil namun strategis di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Ia menyebut Seko sebagai “jantungnya Sulawesi” yang memiliki posisi geografis unggul, iklim yang sesuai, dan ketersediaan lahan yang luas untuk pengembangan peternakan sapi perah.

“Seko ini jantungnya Sulawesi, tentu sangat strategis dan menjadi primadona untuk pengembangan susu nasional. Wilayah ini memiliki potensi untuk menampung hingga 50.000 ekor sapi perah,” jelas Andi Rahim.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi kekurangan pasokan susu dan sangat bergantung pada impor.

BACA JUGA:

Kawasan Seko Rongkong Ditetapkan Sebagai Kawasan Bernilai Ekosistem Penting di Sulsel

Zulhas sebut impor garam industri kembali dibuka

Dengan rencana ambisius membangun sektor peternakan di Seko, diharapkan ketergantungan tersebut dapat dikurangi secara bertahap.

“Kebutuhan susu akan terus meningkat, terutama untuk program Makan Bergizi Gratis. Maka, pengembangan sentra produksi susu lokal sangat penting untuk menjawab tantangan tersebut,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Andi Rahim menekankan bahwa langkah Pemda Luwu Utara mengusulkan Seko bukan semata berdasarkan potensi geografis, tetapi juga karena kesiapan masyarakat lokal untuk mendukung program nasional tersebut.

Seko memiliki areal hijau yang luas, suhu yang mendukung, serta komunitas petani dan peternak yang siap dilibatkan dalam sistem peternakan terpadu.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan respon positif terhadap proposal yang diajukan oleh Pemkab Luwu Utara.

Ia menyebut bahwa inisiatif tersebut sangat tepat sasaran, mengingat banyak investor luar negeri yang sedang mencari lokasi pengembangan susu namun terkendala dengan ketersediaan lahan.

“Proposal ini sangat menarik. Kebetulan ada beberapa investor dari luar negeri yang sudah menghubungi kami, dan memang kendala utamanya adalah ketersediaan lahan. Semoga ini bisa kita jalankan di Seko,” ujar Zulkifli Hasan.

Pernyataan tersebut langsung diamini oleh Bupati Andi Rahim, yang berharap agar dukungan pusat dapat mempercepat realisasi proyek pengembangan susu sapi perah di Kecamatan Seko.

Dengan adanya dukungan pemerintah pusat dan kesiapan pemerintah daerah, Kecamatan Seko berpotensi besar menjadi model pengembangan kawasan peternakan modern berbasis komunal di Indonesia Timur.

Selain mendukung ketahanan pangan, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta menjadikan Luwu Utara sebagai daerah penopang utama kebutuhan gizi nasional, khususnya susu.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Bupati Andi Rahim untuk menempatkan Luwu Utara sebagai pionir di sektor pangan dan peternakan, sembari memperkuat posisi Seko sebagai aset strategis nasional yang sebelumnya kurang terjamah oleh pembangunan (*).

Yustus | Editor: Liem Twe Ekin

=======================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *