LUWU UTARA — Suasana penuh semangat mewarnai Aula Gedung Pemuda Masamba, Jalan Pattiware, Kelurahan Bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (27/4/2025).
Sebanyak 155 pelajar dari berbagai SMA/SMK sederajat se-Luwu Utara mengikuti tahap wawancara dalam rangkaian seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2025.
Tes wawancara ini menjadi tahap lanjutan setelah para peserta sebelumnya menyelesaikan seleksi parade dan tes Peraturan Baris Berbaris (PBB) serta kesamaptaan di Lapangan Taman Siswa, Sabtu (26/4/2025).
Setiap tahapan diawasi ketat oleh tim penguji gabungan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Dinas Kesehatan (Dinkes), TNI, dan Polri.
Dari 155 peserta yang mengikuti seleksi wawancara, hanya 73 pelajar terbaik yang akan dinyatakan lolos menjadi anggota Paskibraka tingkat kabupaten.
Sementara itu, 6 peserta terbaik di antaranya akan mewakili Luwu Utara ke tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam sesi wawancara, aspek yang dinilai meliputi komitmen pribadi, kemampuan komunikasi, serta kesiapan mental dan fisik.
Hal ini menjadi faktor penting untuk memastikan bahwa yang terpilih adalah calon pengibar bendera terbaik.
BACA JUGA:
Kesbangpol Luwu Utara: Seleksi Paskibraka 2025, 163 Siswa Bersaing Ketat Berebut 77 Kuota
Jatim Provinsi Pertama Selenggarakan Retreat Kepala Perangkat Daerah
Kepala Bakesbangpol Luwu Utara, Abdul Hakim Bukara, SH, MH, menekankan pentingnya komitmen penuh dari setiap calon Paskibraka.
Ia menyampaikan bahwa tugas sebagai Paskibraka bukan sekadar mengikuti latihan, melainkan mengemban amanah negara dengan penuh tanggung jawab.
“Kalau memang serius ingin jadi Paskibraka, peserta harus siap menomorsatukan tugas ini. Termasuk bila harus absen dari kegiatan lainnya atau agenda lain yang bisa mengganggu latihan,” ujar Hakim Bukara saat ditemui usai seleksi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, peserta yang lolos wajib menandatangani surat pernyataan bermaterai sebagai bentuk kesediaan mengikuti seluruh tahapan pelatihan hingga pengibaran bendera pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun ini.
Hakim juga mengingatkan bahwa proses ini bukan hanya untuk mencari siswa yang pandai berbaris, tetapi membentuk karakter yang Pancasilais, nasionalis, dan berjiwa pemimpin.
Menurutnya, Paskibraka adalah duta bangsa yang harus mampu menjadi contoh bagi generasi muda lainnya.
“Seleksi ketat ini menjadi cermin komitmen Luwu Utara dalam mencetak pemuda-pemudi terbaik yang akan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Hari Kemerdekaan nanti,” ujarnya.
Ia menyakini, dukungan dari orang tua dan sekolah juga diharapkan terus mengalir untuk menyukseskan perjuangan para pelajar ini.
“Ini adalah momen membentuk karakter. Semangat, disiplin, dan cinta tanah air adalah bekal utama mereka ke depan.” pungkas Bukara Hakim (*).
Liputan: Megasari| Yustus
Editor: Arya R. Syah