MAKASSAR — Tim Reserse Mobile (Resmob) Polsek Makassar berhasil menemukan sebuah telepon genggam yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat pencurian.
Korban dalam kasus ini adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Jurnalis Indonesia (DPD PJI) Sulawesi Selatan, Akbar Polo.
Meski barang bukti berupa HP telah ditemukan, pelaku pencurian justru masih bebas berkeliaran, meski identitasnya disebut-sebut sudah diketahui oleh pihak kepolisian.
Peristiwa pencurian itu terjadi di kawasan padat lalu lintas, tepatnya di perbatasan Jalan Kerung-Kerung – Muhammad Yamin, Makassar, pada Selasa (22/4/2025).
Saat itu, Akbar Polo tengah berada di atas motornya ketika seorang pelaku menyambar HP miliknya.
“HP saya sudah berhasil ditemukan oleh Tim Resmob, saya apresiasi kerja cepat itu. Tapi, mengapa pelakunya sampai sekarang belum ditangkap? Identitasnya kan sudah diketahui,” ujar Akbar Polo dalam keterangannya kepada media.
Pernyataan tersebut memunculkan sorotan tajam dari berbagai kalangan, terutama dari komunitas jurnalis yang menilai bahwa kinerja aparat belum sepenuhnya maksimal.
BACA JUGA:
Kodam XIV Hasanuddin Bongkar Sindikat Passobis di Sidrap, 40 Pelaku Ditangkap
Mereka mempertanyakan mengapa langkah penangkapan pelaku terkesan lamban, padahal barang bukti telah dikuasai dan identitas pelaku sudah dikantongi polisi.
DPD PJI Sulsel melalui pernyataan resminya bahkan meminta atensi langsung dari Kapolrestabes Makassar hingga Kapolda Sulsel untuk memastikan pelaku segera ditangkap dan diproses hukum.
“Ini bukan hanya soal kehilangan HP, tapi soal penegakan hukum. Bila pelaku kriminal jalanan bisa lolos meski identitasnya sudah jelas, maka ke mana lagi rakyat mencari keadilan?” ungkap Akbar Polo dengan nada kecewa.
Kasus ini juga menyoroti efektivitas Tim Resmob dalam mengungkap kejahatan hingga tuntas.
Meski mereka dikenal sebagai satuan yang cepat dan terlatih dalam menangani kasus kriminal, publik kini berharap mereka tidak berhenti di penemuan barang bukti saja, melainkan mampu menyeret pelaku ke meja hijau.
Kawasan Kerung-Kerung Muhammad Yamin sendiri memang dikenal sebagai salah satu titik rawan kriminalitas di Makassar.
Warga berharap kehadiran Tim Resmob bisa memberi efek jera bagi para pelaku, bukan sekadar merespons saat kejahatan sudah terjadi.
Saat ini, komunitas jurnalis dan masyarakat luas masih menunggu langkah tegas dari Polsek Makassar. Penangkapan pelaku akan menjadi pembuktian nyata bahwa keadilan ditegakkan dan bahwa kerja Tim Resmob tidak berhenti di tengah jalan (*).
Arya | Editor: Andi Ahmad Effendy
========================