Jumat Agung 2025: Umat Paroki Siti Maryam Saluampak Jalani Jalan Salib dan Cium Salib Kristus

Jumat Agung 2025: Umat Paroki Siti Maryam Saluampak Jalani Jalan Salib dan Cium Salib Kristus
Jumat Agung 2025 di Paroki Siti Maryam Saluampak berlangsung khidmat, umat kenang sengsara Yesus lewat jalan salib dan cium salib, Jumat (18/4/2025) (Foto: Yustus)

LUWU UTARA – Jumat Agung 18 April 2025 menjadi momen penuh makna bagi umat Katolik di Paroki Siti Maryam Saluampak, Keuskupan Agung Makassar (KAMS).

Perayaan yang merupakan bagian dari rangkaian Tri Hari Suci dalam menyambut Paskah ini berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh penghayatan.

Sejak pagi hari, ratusan umat mulai berdatangan untuk mengikuti prosesi jalan salib yang dimulai pukul 08.00 Wita.

Prosesi jalan salib diawali dari perhentian pertama di Gua Maria Saluampak.

Dengan khusyuk, umat mengikuti tiap tahapan perjalanan sengsara Yesus Kristus, dari pengadilan hingga penyaliban di Bukit Golgota.

Mereka berarak bersama sambil berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani, mengenang kembali penderitaan dan pengorbanan Yesus yang dengan rela menanggung salib demi keselamatan umat manusia.

Rute jalan salib berakhir di dalam gedung gereja pada perhentian ke-14.

Sore harinya, sekitar pukul 15.00 Wita, umat kembali memadati gereja untuk mengikuti ibadah Jumat Agung yang diawali dengan liturgi sabda.

Rangkaian ibadah dilanjutkan dengan penghormatan salib, sebuah prosesi simbolik di mana umat maju secara bergiliran untuk mencium bagian dari tubuh Yesus yang tergantung di salib.

BACA JUGA:

Kapolres Gowa Pimpin Langsung Sterilisasi Gereja Katolik di Hari Jumat Agung

Gereja Katedral Jakarta Gelar 3 Sesi Ibadat Jumat Agung

Dengan penuh hormat, setiap umat berlutut dan mengecup salib sebagai bentuk cinta dan penghormatan atas pengorbanan Kristus demi keselamatan umat manusia.

Tindakan ini melambangkan penerimaan akan penderitaan dan kasih yang telah ditunjukkan oleh Sang Juru Selamat.

Pastor Paroki Siti Maryam Saluampak, Mathias Tobias Farneubun, MSC, yang memimpin langsung rangkaian ibadah, menekankan bahwa perayaan Jumat Agung bukan sekadar mengenang kematian Yesus, tetapi juga merenungkan makna terdalam dari pengorbanan tersebut bagi kehidupan umat beriman.

Ia mengatakan bahwa kematian Yesus bukanlah akhir, melainkan sebuah kemenangan bagi iman umat Katolik.

“Bagi kita umat Katolik, pengorbanan Yesus merupakan sebuah kemenangan bagi iman kita,” ujar Pastor Mathias dalam homilinya.

Ia mengajak seluruh umat untuk menjalani hidup dengan penuh cinta, pengampunan, dan kerendahan hati, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Yesus dalam jalan salib-Nya.

Pastor juga berharap agar perayaan Jumat Agung ini menjadi momentum pembaruan iman dan semangat pelayanan di tengah masyarakat.

Perayaan Jumat Agung di Paroki Siti Maryam Saluampak ini menjadi bagian dari seluruh rangkaian Tri Hari Suci, yang akan berlanjut dengan Malam Paskah dan Perayaan Paskah pada hari Minggu.

Umat Katolik di daerah ini menunjukkan komitmen dan semangat iman yang kuat dalam merayakan misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus (*).

Penulis : Yustus

Editor: Arya R. Syah

=========================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *