Mbappe Dikritik Usai Real Madrid Disingkirkan Arsenal di Liga Champions

Mbappe Dikritik Usai Real Madrid Disingkirkan Arsenal di Liga Champions
Kylian Mbappe dikawal ketat oleh bek Arsenal William Saliba dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (16/4/2025) (Foto: Istimewa).

BERITA KOTA ONLINE – Real Madrid harus menelan pil pahit usai tersingkir dari perempat final Liga Champions 2024/2025.

Bermain di kandang sendiri, Santiago Bernabeu, Los Blancos takluk 1-2 dari Arsenal, membuat agregat akhir menjadi 1-5 untuk kemenangan The Gunners.

Namun sorotan tajam tak hanya mengarah ke hasil akhir, melainkan juga kepada penyerang bintang mereka, Kylian Mbappe, yang dinilai tampil jauh di bawah ekspektasi.

Ia yang selama ini digadang-gadang sebagai mesin gol dan harapan baru Real Madrid, justru gagal mencetak satu gol pun dalam dua leg kontra Arsenal.

Kegagalan ini memunculkan kritik pedas dari berbagai media Spanyol, salah satunya Marca, yang menyebut bahwa Mbappe tidak mampu tampil bersinar di pertandingan-pertandingan besar.

Dalam analisisnya, Marca menyoroti bahwa pemain itu cenderung hanya produktif saat menghadapi tim-tim papan bawah seperti Alaves, Cadiz, dan Getafe, di mana tekanan tak sebesar laga penting seperti El Clasico atau Liga Champions.

Saat Real Madrid membutuhkan sosok pembeda yang bisa menjadi penentu kemenangan, nama Mbappe justru nyaris tak terlihat.

Mbappe memang mencetak gol dan memberikan assist, tapi kontribusinya banyak hadir di laga tanpa tekanan. Saat laga besar datang, dia seolah menghilang,” tulis Marca dalam laporannya.

Kritik ini terasa ironis mengingat Mbappe direkrut dengan ekspektasi besar oleh Presiden Florentino Perez.

Pemain asal Prancis itu diproyeksikan sebagai ikon proyek masa depan Real Madrid, menggantikan era Cristiano Ronaldo dan menjadi wajah baru klub.

Namun hingga kini, penampilan Mbappe dinilai belum sebanding dengan status megabintang yang disematkan padanya.

BACA JUGA:

Insiden Kartu Merah Mbappe Bisa Gagalkan Harapan Trofi Real Madrid

Ancelotti Bisa Latih Timnas Brasil Usai Madrid Gagal di Liga Champions

Marca bahkan menyebut Mbappe masih bermain dengan gaya seperti saat memperkuat Paris Saint-Germain, di mana tekanan media dan suporter tidak seintens di Madrid.

Jersey Madrid terasa dua kali lebih berat dibandingkan tim lain, dan Mbappe belum menunjukkan bahwa dia mampu memikul beban tersebut,” imbuh Marca.

Dalam pertandingan leg kedua kontra Arsenal, Mbappe terlihat frustrasi sepanjang laga.

Beberapa kali dia gagal menembus pertahanan rapat yang dibangun oleh Gabriel dan William Saliba.

Di saat-saat krusial, justru nama-nama seperti Jude Bellingham dan Vinicius Junior yang berusaha memimpin permainan, meskipun hasil akhirnya tak memihak Madrid.

Sementara itu, sebagian fans di media sosial juga mulai mempertanyakan kontribusi Mbappe sejauh ini.

Beberapa menilai bahwa kehadirannya sejauh ini lebih berdampak pada penjualan merchandise ketimbang prestasi di lapangan.

Meski demikian, para pengamat menyebut bahwa Mbappe masih butuh waktu untuk benar-benar menyatu dengan atmosfer dan tuntutan di Madrid.

Dengan usianya yang masih 26 tahun, kariernya di Santiago Bernabeu masih panjang, dan pembuktian sejati kemungkinan akan hadir di musim-musim mendatang.

Namun satu hal yang jelas, publik Madrid tidak akan sabar menanti. Di klub sekelas Real Madrid, hanya satu hal yang dinilai: trofi (*).

Arya | Editor: Arya R. Syah

=======================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *