MAKASSAR – Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Yayasan Al Markaz Al Islami Makassar menggandeng UPTD PPA Kota Makassar untuk menyalurkan zakat bagi perempuan korban kekerasan.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al Markaz Makassar pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Ketua Badan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) Yayasan Al Markaz Al Islami, Ir. Farouk M. Betta mengatakan, kerjasama ini sebagai upaya menyalurkan bantuan zakat yang terkumpul dapat tepat sasaran membantu mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama kelompok rentan seperti penyintas kekerasan.
Menurutnya, proses penyaluran zakat ini dilakukan dengan sangat hati-hati, melalui tahap verifikasi data guna memastikan bahwa setiap penerima adalah mereka yang benar-benar berhak.
“Kami tidak hanya menyalurkan zakat, tetapi juga memastikan bahwa mustahik yang menerima bantuan benar-benar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Salah satu fokus kami adalah perempuan korban kekerasan yang membutuhkan uluran tangan,” ujar Ir. Farouk M. Betta.
Ia menyebutkan, Zakat yang disalurkan berasal dari berbagai sumber, meliputi zakat fitrah, zakat harta, infaq, dan sedekah yang dihimpun dari para muzakki.
Ir. Farouk M. Betta kembali mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam gerakan zakat dan sedekah.
Ia menekankan bahwa semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam aksi kebaikan ini, semakin banyak pula yang dapat terbantu.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Muslim, untuk lebih aktif dalam menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah. Kebaikan yang kita berikan hari ini akan memberikan dampak besar bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan,” pungkasnya.
BACA JUGA:
Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2025 Jatuh pada 31 Maret
DPPA Kota Makassar Tetap Layani Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Selama Lebaran
DPPA Kota Makassar Catat 170 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak pada Maret 2025.
Muhammadiyah Dorong Efisiensi, Usulkan Penghapusan Sidang Isbat di Saat Ramadhan dan di Musim Hujan
Sementara itu, Sekretaris Badan ZISWAF Al Markaz Al Islami, Andi Sri Wulandani, yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan, menilai bahwa program ini sangat responsif gender.
Menurutnya, kepedulian terhadap penyintas kekerasan merupakan langkah konkret dalam mewujudkan keadilan sosial.
“Kami sangat berharap program ini terus berjalan dan semakin luas cakupannya. Bantuan ini bukan hanya tentang uang atau kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para perempuan yang mengalami kekerasan,” ungkap Andi Sri Wulandani.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Relawan UPZ Al Markaz Al Islami, Faisal, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak UPTD PPA Kota Makassar atas kerja sama dalam penyaluran zakat ini.
Ia menekankan pentingnya sinergitas antara lembaga keagamaan dan pemerintah dalam membantu mereka yang mengalami kondisi sulit.
“Dengan adanya kerja sama ini, kami dapat memastikan bahwa bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi penyintas kekerasan yang membutuhkan dukungan, baik secara finansial maupun moral,” kata Faisal.
Abu Talib, perwakilan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) UPTD PPA Kota Makassar, mengapresiasi langkah UPZ Al Markaz dalam memberikan perhatian khusus kepada perempuan korban kekerasan.
Ia berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut sehingga semakin banyak penyintas yang mendapatkan bantuan yang layak.
“Sinergi antara lembaga keagamaan dan pemerintah dalam membantu perempuan korban kekerasan adalah langkah yang sangat positif. Bantuan seperti ini bukan hanya bersifat materi, tetapi juga menjadi bentuk dukungan moral bagi para penyintas,” tandas Abu Talib (*).
Jufri| Editor: Arya R. Syah
======================
