MAKASSAR – Sejumlah tenaga honorer perpustakaan di Kecamatan Tamalate akhirnya sepakat untuk mengadu langsung kepada Wali Kota Makassar setelah lebaran.
Hal tersebut disampaikan para pengelola Perpustakaan setelah berbulan-bulan menunggu kepastian pembayaran honor yang tak kunjung cair kepada awak media di Makassar, Jumat (28/3/2025).
Mereka merasa kecewa karena Camat Tamalate terus berdalih bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh kendala administrasi.
Namun, menurut mereka alasan tersebut justru semakin dipertanyakan karena di kecamatan lain, permasalahan serupa telah diselesaikan tanpa kendala berarti.
“Kami terpaksa mengadu langsung kepada Bapak Wali Kota agar honor segera dibayarkan, karena pihak kecamatan terus beralasan bahwa keterlambatan pembayaran disebabkan masalah administrasi yang hingga kini belum terselesaikan.”
“Kami sudah cukup bersabar, tapi hingga sekarang honor kami belum juga dibayarkan. Sementara di tempat lain, rekan-rekan kami sudah menerima hak mereka,” ujar salah satu honorer yang enggan disebutkan namanya.
Menurut mereka, keterlambatan ini sangat berdampak pada kondisi ekonomi mereka, apalagi menjelang Lebaran. Banyak dari mereka yang mengandalkan honor tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Mereka pun merasa bahwa pihak kecamatan terkesan mengulur-ulur waktu tanpa memberikan solusi yang jelas.
“Kami hanya ingin kejelasan. Jika memang ada kendala, harusnya ada transparansi. Kami ini sudah bekerja, sudah menyelesaikan tugas, tapi kenapa hak kami belum diberikan?” tambah seorang honorer lainnya.
Dengan penuh harapan, mereka berharap pertemuan dengan Wali Kota nanti dapat memberikan solusi konkret. Mereka ingin memastikan bahwa hak mereka sebagai tenaga honorer dihormati dan tidak terus-menerus diabaikan oleh pihak terkait.
BACA JUGA:
Camat Tamalate Klarifikasi Keterlambatan Honor Pengelola Perpustakaan
Selamat! Makassar Raih Penghargaan Kota Sehat dari WHO, Ini Komitmen Wali Kota Munafri Arifuddin
Wali Kota Makassar Lepas 400 Peserta Mudik Bareng Klik Indomaret 2025
Sementara itu, Arman, selaku perwakilan Tim Kanvaser Kecamatan Tamalate, turut angkat suara. Sebagai pemantau independen dan pendamping masyarakat, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib para honorer perpustakaan yang hingga kini belum menerima hak mereka.
Ia menilai bahwa keterlambatan pembayaran honor ini bukan hanya sekadar persoalan administrasi, tetapi juga mencerminkan kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan tenaga honorer yang telah berdedikasi dalam menjalankan tugasnya.
“Kami sangat menyayangkan situasi ini. Para honorer sudah bekerja dengan baik, menyelesaikan laporan, dan menjalankan tanggung jawab mereka, tetapi hak mereka justru terabaikan,” ujar Arman saat jumpa Pers di Salah Satu Warkop dibilangan Jalan Salahutu Makassar pada Jumat (28/3/2025).
Ia menegaskan bahwa Tim Kanvaser siap mendampingi para honorer untuk memastikan permasalahan ini segera mendapatkan solusi.
Arman juga mengkritisi sikap pihak kecamatan yang dinilainya kurang transparan dalam menangani administrasi pembayaran.
“Kami ingin ada kejelasan dan langkah konkret dari pemerintah. Jangan sampai tenaga honorer ini terus menjadi korban dari sistem yang tidak berpihak kepada mereka,” tegasnya.
Arman berharap agar pertemuan dengan Wali Kota Makassar setelah Lebaran benar-benar menghasilkan keputusan yang adil dan berpihak kepada para honorer perpustakaan.
Menurutnya, tenaga honorer memiliki peran penting dalam mencerdaskan masyarakat, sehingga kesejahteraan mereka harus diperhatikan dengan serius.
Jufri | Editor: Arya R. Syah
========================