JAKARTA – Seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) berinisial Kelasi J diduga terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Namun, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan bahwa Kelasi J berada di satuannya di Balikpapan sejak 17 Maret 2025 hingga saat ini, Kamis (27/3/2025).
Juwita ditemukan tewas di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025).
Dugaan keterlibatan Kelasi J muncul setelah beredar informasi bahwa dia adalah kekasih korban.
Namun, Mabes TNI belum dapat memastikan kebenaran keterlibatan prajurit tersebut.
“Karena informasi yang kita dapat juga, bahwa Kelasi J ini sejak tanggal 17 Maret sampai hari ini, dia ada di satuannya, di Balikpapan,” ujar Brigjen Kristomei di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Kapuspen TNI menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian serta investigasi Polisi Militer (POM) AL.
“Kita tunggu saja bagaimana penyidikan dari pihak kepolisian, kemudian nanti dibantu oleh POM AL, untuk mengecek kebenaran apakah betul si J ini adalah pelaku pembunuhan itu,” tambahnya.
BACA JUGA:
Sinergitas TNI-Polri Sultra Bantu Urai Kemacetan Menjelang Hari Raya Idul Fitri
Soal Kasus Pembunuhan Juwita, TNI: Kalau Terbukti Prajurit Pelakunya, Enggak Ada Ampun
Pihak TNI berjanji akan menindak tegas jika ada prajurit yang terbukti bersalah dalam kasus ini.
“Kalau memang terbukti dia (Kelasi J) adalah pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya,” tegas Kristomei.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali juga menegaskan sikap serupa. Jika terbukti bersalah, maka Kelasi J akan mendapat hukuman berat sesuai hukum yang berlaku.
“Kita hukum berat!” ujar KSAL usai menghadiri upacara pelantikan perwira prajurit karier.
Diketahui, Juwita ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan sekitar pukul 14.57 WITA di kawasan Gunung Kupang. Sebelumnya, ia sempat berpamitan kepada keluarganya untuk pergi ke arah Guntung Payung pada pagi hari. Namun, siang harinya, ia ditemukan tak bernyawa.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, terutama kalangan jurnalis yang meminta transparansi dalam penyelidikan. Pihak kepolisian bersama TNI AL masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Juwita (*).
Saiful Dg Ngemba| Andi A. Effendy
==========================