MAKASSAR – Paris Yasir memulai masa kerja dengan penuh semangat dan tekad, menekankan pentingnya efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam momen pelantikan yang diadakan oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Paris Yasir disaksikan menerima amanah sebagai kepala daerah yang baru di Jeneponto.
Pelantikan ini berlangsung pada hari Jumat, (21/3/2025), menandai awal dari sebuah era baru dalam kepemimpinan daerah.
Di awal masa kepemimpinannya, Paris Yasir langsung menyusun target pencapaian yang ambisius.
“99 hari kerja pertama kami akan fokus pada pelayanan masyarakat, kebersihan, cek kelengkapan, mungkin juga mutasi,” ucapnya, Jumat (21/3/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Paris Yasir juga menegaskan kesiapan timnya untuk mendalami dan membedah APBD guna memastikan bahwa anggaran yang tersedia dimanfaatkan secara efisien dan tepat sasaran.
Arahan mengenai efisiensi anggaran tidak hanya datang dari pemerintah daerah, melainkan juga merupakan perintah langsung dari pimpinan pusat.
“Itu perintah pimpinan pusat wajib kita laksanakan, tentu ini pekerjaan yang harus dilakukan lebih fokus dan terarah,” ujar Paris Yasir.
BACA JUGA:
Panduan Lengkap SIMAK UI 2025: Jalur Mandiri Masuk Universitas Indonesia
Profil Paris Yasir Ladeni Tantangan Pemuda Teriak di Perbatasan Jeneponto-Takalar
Ia menegaskan, bahwa sinkronisasi program antar level pemerintahan sangat diperlukan demi tercapainya target efisiensi yang diharapkan.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman turut mengingatkan pentingnya sinkronisasi program dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Andi Sudirman menyatakan bahwa efisiensi dan relokasi yang tepat kepada masyarakat merupakan prioritas utama, sehingga para pejabat daerah harus segera meneliti dan mengkaji kembali APBD di masing-masing wilayah.
Selain itu, beliau menekankan peran aktif kabupaten dalam mendalami program astacita Presiden RI yang juga tercermin dalam penyusunan anggaran.
“Pulang dari sini, bagaimana melaksanakan dan mendalami program APBD 2025. Termasuk bagaimana program astacita Presiden RI dimasukkan juga dalam kewenangan Kabupaten, termaktub dalam anggaran,” jelas Andi Sudirman.
Kebijakan efisiensi anggaran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam sektor pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur.
Paris Yasir, bersama dengan timnya, kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menyeimbangkan antara kebutuhan pembangunan dan keterbatasan anggaran daerah.
Dengan semangat kerja yang tinggi dan komitmen untuk melaksanakan setiap perintah pimpinan pusat, diharapkan dalam 99 hari kerja pertama, perbaikan signifikan akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Jeneponto.
Pelantikan dan penetapan target kinerja ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan dan memastikan setiap rupiah APBD digunakan seefisien mungkin, sehingga pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud di Jeneponto (*).
Sudirman | Editor: Arya R. Syah
========================