Harga Jagung Di Petani Resmi Naik Rp 5.500/Kg

Harga Jagung Di Petani Resmi Naik Rp 5.500/Kg
Petani tengah memanen jagung di ladang kini pemerintah resmi menaikkan HPP Jagung di Petani Rp 5.500/Kg, Jumat (7/2/2025) (Dok. Istimewa)

JAKARTA – Pemerintah resmi menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas jagung di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram (kg).

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Nomor 18 Tahun 2025. Penetapan ini diambil sebagai langkah mendukung kesejahteraan petani sekaligus menjaga stabilitas harga jagung di pasar.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa penetapan HPP ini akan menjadi landasan bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani jagung dalam negeri.

Upaya ini juga dilakukan untuk memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).

Menurut Arief, keputusan tersebut didasarkan pada hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Menko Bidang Pangan yang digelar pada awal Januari 2025.

Berdasarkan pertimbangan musim panen yang segera tiba, pemberlakuan kenaikan HPP jagung ke Rp 5.500 per kilogram mulai efektif sejak awal Februari 2025.

Arief menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara produsen dan konsumen.

“Penetapan HPP jagung ini berdasarkan hasil Rakortas Menko Bidang Pangan pada awal Januari lalu. Pada saat itu ditetapkan pemberlakuan kenaikan HPP jagung ke Rp 5.500 per kilogram untuk awal Februari ini dengan mempertimbangkan musim panen jagung,” ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).

Dengan adanya HPP yang kompetitif, petani diharapkan mendapatkan harga yang layak, sementara industri hilir tetap dapat memperoleh bahan baku jagung dengan harga stabil.

Kenaikan HPP ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong swasembada pangan nasional.

Implementasinya diharapkan mampu melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan serta menjaga ketersediaan pasokan jagung bagi kebutuhan industri dalam negeri.

BACA JUGA:

Tips Konsumsi Air Rebusan Jagung untuk Mendapatkan Manfaat Maksimal

Danny Pomanto Ganti Nama Jl Jampae Jadi Jl Ho Eng Djie

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Kerangka Sampel Area (KSA), produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% diproyeksikan mengalami peningkatan signifikan pada triwulan pertama 2025.

Total produksi diperkirakan mencapai 4,81 juta ton, meningkat 41,38% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3,40 juta ton.

Produksi pada Januari diperkirakan mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret mencapai 2,08 juta ton.

Peningkatan ini memberikan peluang besar bagi Bulog untuk menyerap hasil panen guna memperkuat stok cadangan jagung pemerintah.

Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pipilan kering sepanjang tahun 2025 untuk memperkuat stok cadangan pemerintah.

Target ini mencakup sekitar 5,8% dari total proyeksi produksi jagung nasional yang diperkirakan mencapai 17,7 juta ton.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan penyaluran sebesar 250 ribu ton jagung untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Arief berharap penyerapan hasil panen jagung oleh Bulog dapat berjalan maksimal. Dengan begitu, kesejahteraan petani akan terjaga, dan stok pemerintah tetap aman untuk intervensi stabilisasi harga jika diperlukan.

Langkah strategis ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan kebijakan HPP yang baru, diharapkan keseimbangan antara produsen dan konsumen tetap terjaga serta swasembada pangan semakin kokoh (*).

Azis Umar| Editor: Andi Ahmad E

Simak Berita Kota Lainnya:

Pupuk Bokashi Perumda Mekar Sejahtera Diminati Petani di Sulsel

Presiden Prabowo Instruksikan Pengecer Gas 3 Kg Kembali Berjualan

PSM piala champion

PSM Makassar Tembus Semifinal ACC 2024/2025 Usai Menang 3-0 atas Dong A Thanh Hoa FC

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *