Berita  

Heboh! Kepala Desa dan Kader Terlihat Berkaraoke dengan Botol Bir di Meja

Heboh! Kepala Desa dan Kader Terlihat Berkaraoke dengan Botol Bir di Meja
Heboh Salah satu Kepala Desa di Kabupaten Bone terlihat berkaraoke dengan Botol Miras di Meja, terekam video yang beredar di group WhatsApp dan diterima Redaksi, Kamis, (9/1/2025) (Dok. Istimewa)

MAKASSAR – Heboh! Sebuah video yang memperlihatkan kepala desa bersama sejumlah kader dan perangkat desa  sedang berkaraoke sambil menikmati minuman keras beredar lewat pesan berantai di media sosial WhatsApp dan diterima redaksi pada Kamis, (9 /1/2025).

Dalam video tersebut, tampak botol minuman keras jenis bir, gelas berisi minuman, dan rokok berjejer di atas meja. Hal ini memicu komentar negatif dari masyarakat di grup WhatsApp, yang mempertanyakan perilaku etika tidak pantas dan tanggung jawab seorang pemimpin.

Peristiwa ini diduga terjadi di sebuah tempat hiburan lokal di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Video berdurasi beberapa menit itu memperlihatkan suasana santai dengan suara musik yang keras, disertai gelak tawa mereka. Kepala desa juga tampak ikut berkaraoke, sementara di depan kepala desa, terlihat botol dan gelas berisi minuman keras di atas meja.

Dalam video tersebut, tampak seorang kader perempuan berjoget sambil memegang botol minuman keras, sementara beberapa laki-laki terlihat sedang minum.

Meskipun tidak ada tindakan ilegal yang terlihat dalam video, keberadaan botol minuman keras di meja menimbulkan kontroversi karena kepala desa dianggap sebagai figur publik yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.

BACA JUGA:

LSM Pekan 21 Minta BPKP Audit Proyek Jalan Poros Maros-Batas Bone, Potensi Kerugian Miliaran Rupiah Disorot

Kejari Bone Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Dana Desa di Jompie

Warga group WhatsApp pun ramai-ramai mengomentari video tersebut.

Sebagian besar mengecam tindakan kepala desa dan kader yang dianggap tidak pantas dilakukan oleh pejabat publik. Beberapa komentar menyebutkan, “Sebagai pemimpin, seharusnya menjaga citra dan perilaku.” ucap Aldy salah satu anggota di group WhatsApp yang juga berasal dari Bone.

Ada pula yang meminta investigasi lebih lanjut atas kejadian ini.

“Tabe, kejadian ini perlu ditelusuri lebih dalam, terutama jika ada potensi penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran norma yang bisa mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin desa,” komentar Kadir di group WhatsApp.

Sementara itu, pihak kepala desa belum memberikan pernyataan resmi terkait video yang viral ini.

Namun beberapa anggota grup WhatsApp itu juga mempertanyakan apakah aktivitas karaoke tersebut dilakukan saat jam kerja atau di luar jam kerja, serta dalam konteks perayaan apa.

Hal ini juga memicu perdebatan tentang batasan antara kehidupan pribadi dan tanggung jawab moral sebagai pemimpin masyarakat.

BACA JUGA:

KPK Geledah Rumah Hasto Kristiyanto di Bekasi Terkait Kasus Dugaan Suap dan Perintangan Penyidikan

Gol Gavi dan Yamal Antar Barcelona ke Final Piala Super Spanyol 2025

Rais Al Jihad seorang aktivitas Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP) Sulawesi Selatan, turut memberikan pandangan terkait video viral yang melibatkan kepala desa dan kader yang terlihat berkaraoke dengan botol minuman keras di meja.

Menurut Rais, kejadian ini sangat memprihatinkan, terutama karena melibatkan seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.

“Sebagai kepala desa, seorang pemimpin harus menunjukkan integritas dan etika yang tinggi, baik di ruang publik maupun dalam kehidupan pribadi. Video ini jelas mencoreng citra kepala desa sebagai figur yang seharusnya menjaga moralitas dan tanggung jawabnya terhadap warga,” ujar Rais, menanggapi saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).

BACA JUGA:

Jokowi vs Hasto: Saling Sentil Soal Ambisi Kekuasaan di PDIP

Polda Metro Jaya Siap Jemput Paksa Eks Ketua KPK Firli Bahuri

Rais menyoroti bahwa tindakan seperti ini dapat dianggap mencederai citra pemimpin di mata publik.

Ia menuturkan, meskipun kegiatan tersebut mungkin dilakukan di luar jam kerja atau dalam kapasitas pribadi, kepala desa tetap harus menjaga perilaku yang sesuai dengan norma dan etika yang berlaku.

“Masyarakat menilai pemimpin bukan hanya dari kebijakan yang dibuat, tetapi juga dari sikap dan perilaku sehari-hari,” tambahnya.

“Pejabat publik, terutama kepala desa, harus memahami bahwa setiap tindakan mereka menjadi sorotan masyarakat. Mereka harus menjaga citra dan kepercayaan rakyat, serta menghindari tindakan yang bisa merusak norma dan nilai yang berlaku di masyarakat,” tegas Rais.

Sebagai aktivis yang peduli dengan perubahan sosial, Rais juga menyoroti pentingnya pembinaan dan pengawasan terhadap pejabat publik, agar mereka tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi contoh dalam hal etika dan moral.

Ia berharap kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pemimpin di tingkat desa dan pemerintahan lainnya.

“Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal moral dan etika seorang pemimpin. Jika kepala desa terbukti melanggar norma, harus ada tindakan tegas agar kejadian ini tidak terulang. Kita tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja,” pungkas Rais.

@tim redaksi

Berita lainnya:

Moralitas dan Integritas Polisi: Kasus Mamuju dalam Kajian Filsafat

Farid Mamma Tantang Polda Sulsel: Tangkap Pelaku Penembakan Advokat dalam Dua Minggu

Farid Mamma Tantang Polda Sulsel: Tangkap Pelaku Penembakan Advokat dalam Dua Minggu

Jokowi Masuk Tokoh Paling Korup Dunia Versi OCCRP

Jokowi Masuk Tokoh Paling Korup Dunia Versi OCCRP

=================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *