Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang: 1 Orang Tewas, 24 orang Luka, 21 Kendaraan Dievakuasi

Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang: 1 Orang Tewas, 24 orang Luka, 21 Kendaraan Dievakuasi
Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) (Dok.Istimewa)

PURWAKARTA, JAWA BARAT – Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta pada Senin (11/11).

Tabrakan beruntun tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya mengalami luka-luka.

Tabrakan beruntun diperkirakan disebabkan oleh truk yang mengalami rem blong saat membawa muatan berat dan menabrak sejumlah kendaraan yang berada di depannya.

Menurut Kainduk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono, pihak kepolisian masih terus melakukan evakuasi di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada kendaraan yang terlewat.

“Sejauh ini terdata 21 kendaraan yang terlibat kecelakaan dan masih dalam tahap evakuasi,” jelasnya kepada wartawan.

BACA JUGA:

Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Kru TvOne di Tol Pemalang-Batang

Kecelakaan Tol: Istri Pemilik Pallubasa Serigala Tewas Bersama Anaknya

Proses Evakuasi dan Penanganan Korban

Evakuasi dilakukan dengan cepat oleh tim gabungan dari kepolisian, petugas tol, dan unit penyelamat untuk memindahkan kendaraan yang terlibat dan memberikan pertolongan kepada para korban.

Korban yang mengalami luka-luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Razak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.

Rincian korban menyebutkan bahwa satu orang tewas dan 24 orang lainnya mengalami luka, sebagian di antaranya mengalami cedera serius.

Kompol Joko juga menyampaikan bahwa kondisi jalan yang menurun tajam di KM 92 menjadi salah satu faktor yang memperparah dampak kecelakaan, terutama ketika kendaraan besar seperti truk melaju tanpa kontrol akibat rem blong.

“Kami mengimbau kepada para pengemudi, terutama pengendara truk dan kendaraan berat, agar selalu memeriksa kondisi kendaraan mereka sebelum memasuki tol, khususnya di area dengan jalur menurun seperti ini,” tambah Joko.

Dugaan Penyebab Kecelakaan

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham, menyebutkan bahwa penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.

Namun, dugaan sementara menunjukkan bahwa kecelakaan terjadi karena truk yang membawa muatan berat mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun.

Hal ini menyebabkan truk tersebut kehilangan kendali dan menabrak kendaraan di depannya, sehingga memicu tabrakan beruntun.

“Tim investigasi masih berada di lokasi untuk mengumpulkan data dan mencari bukti tambahan,” ujarnya

“Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap truk dan kondisi remnya, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kecelakaan ini,” tambah Jules.

Dia juga menambahkan bahwa kepolisian sedang berkoordinasi dengan pengelola tol untuk mengatur kembali alur lalu lintas di sekitar lokasi kecelakaan.

BACA JUGA:

Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Jalanan Licin Diguyur Hujan

Cerita Korban Kecelakaan Tol Cipularang: Mobil Terpental Lalu Tabrak Pembatas

Dampak Terhadap Lalu Lintas

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang ini menyebabkan kemacetan panjang hingga beberapa kilometer.

Petugas kepolisian bersama pengelola tol mengalihkan arus lalu lintas di sekitar KM 92 untuk mengurai kemacetan dan memperlancar proses evakuasi.

Para pengendara yang melintas diminta untuk mematuhi arahan petugas dan mengikuti jalur alternatif yang telah disediakan.

Petugas juga memberikan pengumuman melalui radio dan media sosial untuk menginformasikan kondisi terkini dan alternatif rute bagi pengendara yang hendak menuju ke Jakarta atau sebaliknya.

Kepolisian menghimbau para pengguna tol agar tetap berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas, terutama di area-area dengan medan yang curam atau rawan kecelakaan.

Merespons kejadian ini, pihak kepolisian menghimbau kepada seluruh pengguna jalan, terutama pengendara truk, agar selalu mengecek kelayakan kendaraan mereka sebelum memulai perjalanan, khususnya kondisi rem dan beban muatan. Langkah

Editor: Muston / Andi Ahmad Effendy

=================✓

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *