LARANTUKA, BERITAKOTAONLINE.ID – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) menimbulkan dampak serius bagi warga sekitar, Minggu (3/11/2024).
BNPB mencatat sepuluh orang meninggal dunia akibat erupsi, sementara tim penyelamat masih berupaya mencari korban yang terjebak di lokasi terdampak.
Selain korban jiwa, erupsi ini mengakibatkan kerusakan rumah warga dalam radius tujuh kilometer dari puncak gunung.
BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, memperingatkan masyarakat tentang potensi banjir lahar.
Hujan deras yang mungkin turun di sekitar puncak gunung dapat mengalirkan material vulkanik yang terbawa aliran sungai, terutama di kawasan Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo.
Aliran banjir lahar ini bisa berbahaya bagi pemukiman dan infrastruktur di sepanjang sungai.
Tanggap darurat telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk membantu evakuasi dan perlindungan warga.
BACA JUGA;
Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Meninggal di Posko
BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan tiga pos pengungsian di Desa Konga, Lewolaga, dan Tietehena.
Hingga kini, BPBD masih mendata jumlah pengungsi yang melarikan diri dari zona bahaya.
Sejak peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada 3 November 2024, status gunung ini ditingkatkan menjadi Awas (Level IV).
Peningkatan status ini berdasarkan pemantauan visual dan data instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Dengan level Awas, warga di sekitar gunung diimbau untuk menghindari area berbahaya dan mematuhi arahan evakuasi dari pihak berwenang.
Erupsi Gunung Lewotobi tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material, tetapi
juga memicu hujan abu di radius tujuh kilometer. Abu vulkanik ini mengganggu jarak pandang dan kualitas udara di area terdampak.
BACA JUGA:
Plt Bupati Maros Tegaskan Netralitas di Tengah Dukungan Golkar untuk Calon Bupati
Pemerintah setempat mengingatkan warga untuk menggunakan masker dan melindungi saluran pernapasan dari paparan abu vulkanik.
BPBD terus memantau situasi, sementara tim SAR berupaya memastikan seluruh warga yang terjebak dapat segera dievakuasi.
Upaya tanggap darurat dilakukan dengan cepat untuk meminimalisir dampak erupsi terhadap keselamatan dan kesejahteraan warga.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga bekerja sama dengan BNPB untuk menyalurkan bantuan logistik, pangan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi pengungsi di pos-pos yang telah disiapkan.
BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi terkait aktivitas Gunung Lewotobi.
Erupsi ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana alam di wilayah Indonesia yang rawan gempa dan erupsi vulkanik (Sudirman).
Editor: Andi Ahmad Effendy
================