Jakarta, Beritakota Online -Menjelang HUT Proklamasi Republik Indonesia yang dirayakan setiap Tanggal 17 Agustus sampai Akhir bulan Agustus seringkali dibuat meriah dengan Pesta Rakyat mempertandingkan olahraga dan permainan-permainan tradisional dari anak anak sampai usia tua.
Wujud dari kesetaraan tanpa sekat, bahwa perlombaan di HUT RI tidak mengenal kasta, siapa saja dapat terlibat dalam kegiatan lomba 17-an. Hal itu sudah menjadi tradisi di setiap tahunnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus mempererat silaturahmi sesama anak bangsa.
HUT Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini mendapat perhatian khusus dari sejumlah tokoh mengingat di tahun politik momentum hari-hari besar acapkali dijadikan panggung.
Salah satu tokoh yang dihubungi oleh wartawan dari Sejumlah Media adalah Syarifuddin Daeng Punna. Tokoh masyarakat Sulsel yang ada di Jakarta ini menyampaikan pandangannya agar masyarakat menyambut HUT Kemerdekaan dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang positif terangnya.
Saya melihat perkembangan saat ini, apalagi memasuki tahun politik tentu akan banyak isu-isu yang berkembang dengan berorientasi untuk mengacaukan stabilitas politik dan keamanan, apalagi adanya kejadian aksi demonstrasi buruh dengan tuntutan agar DPR dapat mencabut tiga Undang-undang sangat berpotensi disusupi.
Menjelang Pemilu 2024, kepentingan politik sudah pasti akan memboncengi kegiatan yang berbalut sosial, termasuk demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat, mahasiswa, dan serikat pekerja (buruh) ujar pria yang disapa SAdAP ini.
Saya berharap, demonstrasi di hari kemerdekaan tidak dilaksanakan, kita mesti menghargai hari yang dimana darah dan keringat para pahlawan telah menetes untuk memerdekakan bangsa ini dari penjajahan Belanda.
Berdemonstrasi tidak ada larangan, namun mesti dilakukan dengan cara yang humanis, santun, tertib dan tidak membebani rakyat sebab yang diperjuangkan adalah aspirasi masyarakat.
Selain itu pendemo bisa dapat menahan emosi ketika berdemonstrasi, saling menghargai dengan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan demo, sebagaimana dalam aturan waktu menyampaikan pendapat atau demonstrasi hanya sampai dengan pukul 18.00, jika aturan itu ditaati, Insha Allah akan berjalan damai tanpa ada penyusup yang dapat menyebabkan kericuhan.
Urungkan niat untuk demo dihari kemerdekaan, hormati kesakralan HUT Proklamasi, dan pesan saya juga kepada para anggota DPR RI, agar kiranya jika ada demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat sebaiknya mereka diterima atau di datangin ke lokasi demonstrasi, jangan malah sembunyi. Ingat bahwa kalian digaji oleh uang rakyat, rakyat berhak untuk menyampaikan aspirasinya kepada kalian untuk diperjuangkan dalam rapat-rapat formal di DPR.
Saya mengajak kita semua untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dengan kegiatan positif, Jaga persatuan dan kesatuan bangsa serta hargai perjuangan para pahlawan terdahulu tutup SAdAP.
Editor : Andi Eka/Andi A Effendy