Warga Keluhkan Ruas Jalan Desa Bonto Bahari Rusak Berat, Minta Untuk Dapat Perhatian Pemkab Maros

Maros, Beritakotaonline-Jalan desa sepanjang 4 km. Perlu perhatian pemerintah daerah kabupaten maros ,jalan tersebut adalah satu satu akses yang berhubungan langsung dengan Kantor desa bonto bahari kecamatan bontoa maros utara .yang sudah beberapa tahun mengalami rusak parah. Dan bentuknya seperti gubangang kerbau jika datang hujan dengan diameter 100 cm dan dalam 20cm. Sehingga warga yang melewatinya harus hati hati ,apalagi jika memakai kendaraan roda dua,karena di samping kanan dan kiri jalanan adalah empang yang dalam.sehingga pengendara takut jatuh di empang sedangkan lebar jalan sekitar kurang lebih 4 meter saja.ungkap kepala desa bonto bahari H.Ilyas.ketika di temui dikantornya pada Rabu (18 / 5 2022 ).

Menurut H.Ilyas ,jalan tersebut yang menghubungkan antara dusun Cambayya dengan dusun Kunjung mange,namun karena jembatan yang yang ada di dusun kunjung mange juga mengalami rusak parah ,sehingga masyarakat yang berdomisili di dekat dermaga (pelabuhan ) bonto bahari jika mau kekantor desa bontobahari yang letaknya di dusun cambayya harus melalui jalan poros desa pajukukang baru masuk ke jalan yang mengalami kerusakan.

Kades bonto bahari H.Ilyas ,sangat berharap adanya perhatian pemerintah daerah maros,untuk bisa di perbaiki kembali dengan cara pengecoran jalan agar bisa tahan karna di sekeliling jalan adalah empang.

H.Ilyas menambahkan ,bahwa sudah beberapa kali di masukkan dalam setiap musrembang ,namun selalu tidak di masukkan setelah sampai di kabupaten .jelasnya.

Salah seorang warga cambayya,mengatakan jalanan yang menuju ke rumah kami sangat rusak apalagi pada malam hari dan ada genangan air di lobang jalanan sudah banyak yang jatuh motornya ,semoga pemerintah secepatnya memperbaiki untuk kepentingan masyarakat umum,karna jalan ini adalah jalan alternatif menuju ke pelabuhan bonto bahari. Ungkapnya. (Syamsul Bakhri.As)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *