BERITA KOTA ONLINE. ID, MAKASSAR – Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Propinsi Sulsel, Muhlis Mori, terbaring lemas, meski keadaannya disebut masih kurang sehat namun dirinya masih aktif masuk Kantor menandatangani sejumlah proposal.
Muhlis mengaku keadaannya hingga kini masih merasakan nyeri dan sementara diurut dibagian tangan dan disekujur tubuhnya seusai mengalami amukan massa. Mujur nyawanya selamat meski sempat mendapat kekerasan warga setempat.
Muhlis mengungkapkan Sopir yang membawa Mobilnya melaju pelan dari Makassar dengan tujuan melaksanakan tugas ke Desa Malakaji, namun naas dalam perjalanan sopir menabrak seorang anak di Desa Bontoloe Kec. Bontolempangan Kab. Gowa Sulsel, Kamis, (8/04/2021) menjelang magrib.
Adapun kronologis kejadian. Muhlis menjelaskan saat dirinya bersama 4 mobil lainnya terdiri dari konsultan, BPK dan Badan pengawasan keuangan dan dirinya, bertugas menuju ke Desa Malakaji.
“Jadi waktu itu 4 mobil beriringan, 3 mobil sudah di depan, mobil saya dibelakang mengawal. larinya pelan jadi tertinggal, mungkin ada sekitar 800 meter jaraknya mobil saya dengan di depan, jadi saat kejadian mobil yang depan tidak tahu mobil saya nabrak,” ucap muhlis dalam keterangannya di ruang Humas Kantor Dinas Pertanian saat ditemui awak media, di jalan Amirullah Makassar, Selasa (20/04/2021).
Beruntung akibat kejadian itu kata Muhlis, korban bocah yang ditabrak kondisinya selamat dan tak mengalami luka serius.
“Kejadiannya itu di desa bontoloe, jadi mobil pas mendaki naik, belok, tiba-tiba ada anak lari turun terjadilah tabrakan, saya pikir tidak papaji ini, tidak adaji luka-luka saya lihat,” tuturnya.
Kata dia, dirinya kaget ketika salah satu warga di desa itu menghampiri mobil yang diduga ingin melukai Sopir, namun kata Muhlis, Sopir yang membawanya bersama staf hari itu selamat lantaran berhasil kabur melarikan diri dari warga yang ingin melukai dirinya.
“Mobil sudah dipinggirkan ke kiri, saya buka pintu tiba-tiba ada datang yang mau tusuk sopir, jadi sopir saya lari, saat itu juga HP saya ikut terlempar,” jelasnya.
Dikatakan Muhlis peristiwa dirinya diamuk oleh massa saat hendak ke kantor polisi yang berada di desa Tanete. Sejumlah massa memukuli mobil dan memalang jalan dengan sebatang bambu hingga akhirnya dirinya diamuk massa dan tak bisa berbuat apa-apa.
beruntung dirinya bernasib baik salah satu warga mengamankan dan membawa dirinya ke salah satu rumah sehingga nyawanya selamat.
“Kejadiannya sudah gelap kami mau cari kantor polisi, pas mau masuk perbatasan jeneponto desa tanete, disitu ada mobil keluar dari rumahnya, disitumi tak kancing mobil saya, ratusan orang disitu, saya dihantam pakai bambu, tanganku mami yang menangkis. Beruntung ada ibu amankan saya dirumah,” pungkas muhlis.
Sementara itu Sopir dan staf saat kejadian memilih menyelamatkan diri dan semuanya dilaporkan selamat setelah mendapat pengamanan dari aparat kepolisian setempat. Meski demikian hingga turunnya berita ini belum mendapat konfirmasi perihal kebenaran peristiwa tersebut dari pihak kepolisian (arya).
Editor : Andi Eka / Robin / Asrat Tella / Syamsul Bakhri As / Syaiful Dg Ngemba / A. AR. Rakhmansya Iskandar / Andi Ahmad