PLN Sulselrabar Siap Gunakan Teknologi Bawah Laut di Sulsel, Pemprov Sulsel Siap Membantu Sukseskan Program Ini

General Manajer PT PLN UIW Sulselrabar, Ismail Deu merespons positif dukungan dari Pemprov Sulsel.

Makassar, Beritakota Online- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mendorong PT PLN mewujudkan penggunaan teknologi bawah laut.

Ini untuk menyokong kelistrikan bagi masyarakat yang bermukim di pulau-pulau yang ada di wilayah Sulsel.

Hal itu ditegaskan Nurdin usai meneken nota kesepahaman dengan PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselabar) di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (11/12/2019).

Penandatanganan terkait peralihan penggunaan listrik berbahan bakar diesel ke listrik PLN bagi industri besar di Sulsel dilakukan oleh Nurdin Abdullah dengan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda.

Menurut Nurdin, Sulsel akan menjadi daerah dengan tujuan investasi yang sangat menjanjikan, apalagi didukung dengan kelistrikan yang memadai.

Ia pun menegaskan, Pemprov Sulsel siap membantu PLN menyukseskan program tersebut.

Juga meminta keterlibatan pihak perbankan.

“Kami di Pemprov Sulsel siap untuk membantu, begitu juga kepada teman-teman perbankan kami harap ikut serta,” katanya, seperti dikutif dari Tribun Timur.

General Manajer PT PLN UIW Sulselrabar, Ismail Deu merespons positif dukungan dari Pemprov Sulsel.

Menurutnya, penggunaan teknologi bawah laut sudah menjadi program PLN.

Sebagai tahap awal, teknologi tersebut akan dimulai dari Pulau Lae-lae.

Huadi Nickel Alloy Tambah Daya

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy, Jos Strefan Hidecky dengan General Manager PLN UIW Sulselrabar Ismail Deu.

PLN menambah kapasitas daya PT Huadi Nickel Alloy sebesar 160 MVA.

Sebelumnya, perusahaan yang bergerak di pengolahan biji nikel tersebut sudah menggunakan daya listrik sebesar 47 MVA.

Saat ini surplus sistem kelistrikan di Sulsel sebesar 600 MW, hal ini memberi peluang kepada investor untuk berinvestasi tanpa khawatir akan pasokan energi listrik.

PT Huadi Nickel Alloy yang terletak di Kabupaten Bantaeng rencananya akan energize dalam dua tahap.

Yaitu tahap 1 (80 MVA) pada November 2020 dan tahap 2 (80 MVA) pada September 2021.

Sekadar informasi, saat ini rasio Elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat mencapai 98,25 persen dengan total pelanggan 3.130.000.

Dengan adanya surplus 600 MW, PLN berkomitmen untuk melayani seluruh segmen pelanggan mulai dari sektor industri, bisnis, hingga ke daerah pelosok.(*)

Editor : Saiful Dg Ngemba/H.Sakkar/Andi A Effendy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *