Makassar, Beritakota Online-Suasana pertemuan Irfan Rahmatullah dan Nurbaeti ibunda Dicky dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Selasa (22/10/2019).
Kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani, dalam pertemuan itu. Irjen Mas Guntur Laupe banyak mengobrol dengan Irfan.
Irfan adalah korban tabrakan kendaraan taktis (Rantis) Polda Sulsel 27 September, saat aksi demo mahasiswa di Makassar.
“Mereka sudah ketemu, jadi pak Kapolda menanyakan kondisi kesehatan ojol sudah sejauh mana,” kata Kombes Dicky, siang.
Sebelum pertemuan ini, kata Irfan sejak ia ditabrak Rantis milik Polda hingga, Senin (21/10). Irjen Laupe belum menemuinya.
Sontak, beberapa media online memberitakan hal itu, pihak Polda Sulsel pun menginisiasi pertemuan dengan Irfan.
Pertemuan ini pun berlangsung di Polda. Padahal, korban berharap agar pertemuan ini berlangsung di rumahnya, Jl Tidung VII.
Hal itu, karena melihat kondisi korbannya yang masih menjalani penyembuhan, usai jalani operasi karena tulang kakinya patah.
Menurut Kombes Dicky, dalam pertemuan ini Kapolda berharap agar RS Bhayangkara melakukan pengawasan kesehatan Irfan.
“Jadi tetap Polda melakukan pengawasan pengobatan terhadap Irfan sampai betul-betul sehat dan sembuh total,” jelasnya.
Lanjut Dicky, pertemuan itu sangat akrab diselingi canda dan tawa. Kapolda Laupe juga memberikan tali asih kepada Irfan.
Suasana pertemuan Irfan Rahmatullah dan Nurbaeti ibunda Dicky dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Selasa (22/10/2019).
“Tali asih (santunan) ini sebagai bentuk kepedulian Polda kepada driver Ojol yang mengalami laka lantas,” tambah Dicky, seperti dikutif dari Tribunnews.
Irfan Rahmatullah, korban tabrakan Rantis jenis Tambora milik Polda itu, merupakan warga Jl Tidung VII, Rappocini, Makassar.
Dia menceritakan, setelah dia mengalami kejadian nahas itu. Dia belum bisa mencari nafkah karena terjadi patah tulang kakinya.
Seperti diketahui, setelah Irfan tertabrak Rantis Tambora. Kapolda Irjen Mas Guntur Laupe sebutkan, luka korban hanya lecet.
Irfan, ayah satu anak ini sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) tapi harus pulang lebih awal, karena persoalan pembiayaannya.
Mengetahui korban Irfan mengalami patah tulang kaki, Kapolda Laupe pun meminta korban dirawat di RS Bhayangkara. (*)
Editor : H.Sakkar/Andi A Effendy
Sumber : Tribunnews