beritakotaonline.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memberikan santunan kecelakaan kerja kepada 8 pengawas Pemilu 2019 di Banyumas. Pemberian santunan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Bawaslu RI Abhan di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
“Kenapa baru sekarang (Santunan kecelakaan bagi jajaran penyelenggara di pengawas pemilih), ada beberapa kriteria yang kemarin kita berikan santunan ketika melaksanakan tugas-tugas pengawasan. Ada yang meninggal, ada yang masuk rumah sakit, cacat dan sebagainya. Kalau yang meninggal kita prioritaskan awal awal sudah selesai,” Ketua Bawaslu RI Abhan kepada wartawan, Minggu (18/8/2019).
Dia menyatakan untuk pemberian santunan kepada pengawas yang mengalami kecelakaan memang lebih lama. Pasalnya harus melalui berbagai verifikasi syarat syarat yang diatur oleh Kementerian Keuangan.
“Yang cacat, masuk rumah sakit dan sebagainya ini perlu verifikasi data dan sebagainya, dan baru Minggu ini terselesaikan verifikasinya maka baru kita berikan. Jadi ini hanya soal teknis di dalam untuk verifikasi kelengkapan syarat saja,” ucapnya.
Dia menjelaskan jika dari data terdapat ratusan yang mengalami luka berat, bahkan lebih banyak dari yang meninggal dunia. Diantaranya pengawas yang mengalami kecelakaan saat sedang menertibkan alat peraga kampanye.
“Ada yang kecelakaan keserempet, ada yang saking semangatnya menertibkan APK sampai jatuh, ada yang setelah rekap pulang kemalaman akhirnya kecelakaan. Dan ibu-ibu sebagian besar keguguran,” ucapnya.
Selain itu, ada juga pengawas yang mengalami penganiayaan. “Dianiaya ada, dan kita juga proses hukum di luar Jawa, kita tegakan aturan dan sudah diproses petugas kepolisian. Ada beberapa dan dapat santunan tergantung tingkat aniayanya,” jelasnya.
Salah satu penerima santunan, Bambang Subekti yang merupakan Panwas Purwokerto Barat, mendapatkan santunan karena terkena struk saat melaksanakan pengawasan.
“Ketika rekap di tingkat Kecamatan kena stroke. Saat itu terakhir pukul 12 malam, saya langsung minta pertolongan. Tapi sangat membantu (santunan). Untuk aktivitas sangat bisa cuma butuh teman (untuk membantu),” tuturnya.
(arb/sip)